TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan hijau tidak cukup hanya dengan slogan. Perlu tindakan nyata, sekecil apapun, untuk mewujudkannya seperti tidak membuang sampah sembarangan.
Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Tri Harjun Ismaji, saat meluncurkan program "Yogyakarta Green and Clean" di Bangsal Kepatihan, Senin (13/7). Acara ini dihadiri oleh seluruh Bupati/Walikota dan camat seluruh DIY.
Program Yogyakarta Green and Clean sebenarnya mulai dikenalkan sejak akhir tahun 2007 dan mulai berjalan sejak 2008. Program utamanya adalah melombakan gerakan kebersihan lingkungan dan penghijauan untuk tingkat RW/dusun. Juara Program Yogyakarta Green and Clean tahun 2008 adalah Dusun Klajoran, Kelurahan Sidokerto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Untuk tahun 2009 ini target kegiatannya sedikit berbeda, yakni membebankan kegiatan ini pada Kabupaten/Kota. Masing-masing kabupaten/kot mentargetkan 50 RW/Dusun, sehingga akan ada 250 RW/Dusun untuk seluruh provinsi DIY.
"Masing-masing RW atau dukuh mengirimkan wakilnya untuk mendapatkan pelatihan bagaimana menggerakkan masyarakat di bidang kebersihan dan penghijauan. Mereka inilah nantinya yang menjadi motivator untuk masing-masing dusunnya," jelas Siti Tilawati dari Unilever Indonesia selaku inisiator program "Yogyakarta Green and Clean".
HERU CN