INFO NASIONAL – Agus, 42 tahun, kagum melihat areal di kolong Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang kini lebih hijau. Ia senang dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI yang tidak membiarkan lahan di bawah tol terbengkalai. “Dulu hanya tanah merah. Berdebu kalau musim kemarau dan banyak angin,” kata pekerja yang setiap pagi berangkat kerja melewati kawasan Kali Malang dekat lokasi Tol Becakayu, Rabu, 23 Agustus 2023.
Penanaman 1.500 pohon pada Sabtu, 19 Agustus 2023 ini, merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Selain 1.000 pohon ketapang kencana (tanaman penyerap polusi), ditanam pula 500 alpukat cipedak dan refugia bunga kuning (tanaman antihama).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menghadiri kegiatan tersebut menyatakan, pada bulan sebelumnya, Juli 2023, Pemprov DKI telah menanam sebanyak 25 ribu pohon seperti ketapang dan tabebuya.
“Sementara di Becakayu ini 5,2 kilometer panjangnya. Jadi, kita sudah menyumbang nilai positif untuk menurunkan suhu,” ujar Heru.
Sementara itu, Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara menjelaskan sejumlah langkah yang secara konsisten dijalankan untuk menjadikan Jakarta semakin hijau.
“Upaya kami dalam menanggulangi polusi udara adalah dengan meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari tiap RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Jakarta. Peningkatan kuantitas salah satunya berupa penanaman secara masif pohon penyerap polutan jenis instant trees (minimal diameter batang 20 sentimeter), sejumlah 10.474 pohon, sejak Oktober 2022 sampai Juli 2023,” tutur Bayu.
Penanaman ini berlangsung di lokasi-lokasi jalur hijau yang terkena imbas pembangunan proyek infrastrutur, seperti kolong Tol Becakayu dan Tol Desari (Depok-Antasari), hingga sepanjang 14 kilometer sempadan sungai Banjir Kanal Timur.
“Dengan pertambahan pohon penyerap polutan, diharapkan dapat memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Selain berfungsi juga sebagai pembentuk iklim mikro, peneduh, hingga menambah estetika kota,” ucapnya.
Adapun penanaman yang telah dilaksanakan di lima wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu sepanjang April-Juli 2023 mencapai 55.345 pohon pelindung.
Selain penanaman pohon, Distamhut Provinsi DKI Jakarta juga secara konsisten menambah luasan maupun mengoptimalkan fungsi RTH dengan melakukan pembangunan dan penataan.
Pada 2023, Distamhut akan membangun 23 taman yang tersebar di empat wilayah Kota Administrasi seluas 6,7 hektare. Jakarta Barat membangun tiga RTH seluas 12.319 meter persegi, Jakarta Timur membangun tujuh RTH seluas 16.568 meter persegi, Jakarta Utara membangun dua RTH seluas 5.853 meter persegi, serta Jakarta Selatan membangun sebelas RTH seluas 32.587 meter persegi.
Di samping itu, Jakarta Pusat dan empat Kota Administrasi lainnya menata 44 RTH yang sudah ada, dengan memperbaiki atau menambah fasilitasnya, berupa taman, jalur hijau, makam, serta hutan kota.
Selain tanaman tinggi, DKPKP Provinsi DKI Jakarta ikut memasifkan penghijauan melalui tanaman pangan. “Selain meminimalkan polusi, tanaman pangan juga untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, kemungkinan terjadi krisis pangan, dan resesi ekonomi global,” ungkap Kepala DKPKP Provinsi DKI Jakarata Suharini Eliawati.
Menurutnya, selain polusi udara, masalah yang kini juga sedang mengemuka adalah ancaman El Nino. Fenomena cuaca ini dapat mengakibatkan kekeringan dan curah hujan yang sedikit. Alhasil, DKPKP Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah kegiatan untuk mengantisipasinya.
Pertama, Gerakan Menanam Tanaman Cepat Panen dan Hemat Air, atau dikenal sebagai Gerakan Menanam untuk Ketahanan Pangan. Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur seperti instansi pemerintah, aparat, kelompok tani, PKK, dasawisma, komunitas, swasta, serta lembaga pendidikan.
Hingga akhir Juni 2023, jumlah bibit yang dibagikan secara gratis dan sudah ditanam kurang lebih 193.000 pohon. Jenis pohon yang ditanam yaitu tanaman berumur pendek dan cepat panen, seperti sayuran, cabai, tomat, terong, tanaman obat keluarga, serta tanaman buah.
Kedua, DKPKP mendorong pemanfaatan lahan kosong dan rooftop untuk penanaman. Pemanfaatan rooftop dan lahan kosong dapat dilakukan di kantor instansi, swasta, masjid, maupun sekolah.
“Tiga, DKPKP juga memiliki Pelayanan Mobil Klinik Tanaman yang berkeliling secara berjadwal ke lokasi-lokasi di DKI Jakarta. Sehingga para pelaku usaha pertanian dapat berkonsultasi langsung dan mengetahui secara pasti intensitas tingkat serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang terjadi, jenis-jenisnya, serta cara penanggulangannya,” papar Suharini.
Selanjutnya, DKPKP memberi bantuan untuk daerah rawan kekeringan. Antara lain mesin pompa air, selang air, pupuk tricochompos, serta media tanam untuk membantu lahan pertanian yang kurang subur.
“Dan terakhir, kami memberikan pelayanan bibit gratis, layanan mobil proteksi tanaman, dan pembinaan penggunaan agens hayati untuk menyuburkan tanah serta mencegah hama penyakit,” jelas Suharini.
Program Director Yayasan Madani Berkelanjutan Giorgio Budi Indrarto menegaskan, upaya Pemprov DKI menanam pohon harus terus dilanjutkan. “Sangat bagus untuk jangka panjang, memang itu sudah kewajiban pemerintah (daerah) kan menambah RTH,” terangnya.
Namun, Giorgio mengingatkan, penanaman pohon bukan langkah utama dalam mengatasi polusi di Jakarta yang belakangan ini menjadi sorotan. “Penanaman pohon dan perbaikan sistem transportasi itu bagus. Harus kita akui, kendaraan umum di Jakarta sekarang jauh lebih baik. Tapi, bukan itu yang dapat mengatasi polusi untuk saat ini. Pemerintah harus berani membuat keputusan dan tegas, yakni memaksa masyarakat beralih ke transportasi umum serta menegakkan aturan,” pungkasnya. (*)
