TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan alias Zulhas, mendorong para calon kepala daerah yang diusung PAN pada Pilkada 2024 untuk meneladani hubungan baik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
Menurut Zulhas, proses transisi dari kepemimpinan Jokowi ke Prabowo berjalan dengan lancar, tidak seperti masa pemerintahan terdahulu. Dia mengapresiasi hubungan baik antara keduanya yang membawa manfaat besar bagi bangsa Indonesia.
"Contohlah Pak Jokowi, Pak Prabowo, dulu Bung Karno turun enggak enak, Pak Harto enggak enak, Gus Dur enggak enak," tutur Zulhas dalam Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Mei 2024.
Politikus yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan itu juga menyoroti sikap Jokowi yang mengundang Prabowo untuk menjadi bagian dari kabinetnya, meskipun keduanya pernah bersaing dalam kontestasi politik.
"Pak Prabowo kalah ditarik, kerja sama yang luar biasa. Sekarang bisa bareng-bareng akrab. Jadi, pergantian keberlanjutan kepemimpinan mulus. Ini akan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan Indonesia," ujar dia.
Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan pesan kepada calon kepala daerah yang diusung PAN untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Dia menilai, demi kemajuan Indonesia, penting bagi para pemimpin untuk membangun hubungan yang harmonis dan berkolaborasi tanpa memandang perbedaan politik atau kepentingan pribadi.
"Saya minta nanti yang diusung PAN tolong gubernur, bupati, walkot, kita usung semangatnya harus sama seperti Pak Jokowi, Pak Prabowo," ujar Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas juga menyampaikan bahwa rekomendasi partainya terhadap calon kepala daerah tidak hanya berlaku untuk satu individu. PAN akan mengevaluasi rekam jejak dan dukungan elektoral setiap calon sebelum memberikan rekomendasi.
"Untuk dapat rekom dari kami minta saja. Kami belum batasi satu provinsi rekomnya satu atau dua karena kita belum tahu, PAN nggak cukup sendiri (soal koalisi partai),” kata Zulhas.
Pilihan Editor: Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas