TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum kelompok relawan Projo, Budi Ari Setiadi, mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak campur tangan di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
"Presiden cuma menampung aspirasi aja. Masa istilahnya cawe-cawe. Kamu juga bisa sampaikan si ini si ini si ini. Masa cawe-cawe?" kata Budi Arie, yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024.
Pilkada 2024 akan digelar pada 27 November tahun ini. Para kandidat pasangan calon baik di tingkat kabupaten atau kota dan provinsi dapat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum pada 27 - 29 Agustus 2024.
Dalam keterangan di Istana, Budi Arie mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada. Namun yang paling penting tokoh yang bakal diusung Projo merupakan yang serius ingin membangun daerah.
Budi Arie mengharapkan kerja sama bersama partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih terjalin setelah Pemilihan Presiden. KIM adalah gabungan partai politik mengusung Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Koalisi ini mencakup Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Prima.
Ketua Projo mengatakan masih ada waktu sampai tiga bulan ke depan untuk menentukan sikap kelompok relawan di daerah. Dia sendiri melihat kompromi di tingkat provinis bakal akan mudah. Namun di tingkat yang lebih bawah, partai-partai memiliki jagoan sendiri.
"Mudah-mudahan tidak ada perbedaan pendapat sesama koalisi," ucap Budi Arie.
Pilihan Editor: Hari Pertama UTBK 2024 di Itera, 10 Peserta Terkendala Administrasi Bisa Tetap Ikut Ujian