TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengungkapkan kecewaan atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal sengketa Pilpres 2024.
Salah satu yang mengungkapkan kecewaannya adalah perempuan asal Surabaya, Jawa Timur bernama Indah yang berusia 55 tahun. Dia juga berkaca dengan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Ada lah rasa kecewa, soalnya dari lima tahun terakhir Presiden Jokowi ini, kondisi orang yang kelas bawah kayak kami ini sudah mulai merasakan enggak nyaman dengan harga yang naik turun," kata dia saat dihubungi Tempo pada Selasa, 23 April 2024.
Oleh sebab itu, dirinya memilih Anies dan Muhaimin. Indah ingin ada penyegaran dalam pemerintah Indonesia. "Kalau Prabowo itu kan masih di lingkarannya Jokowi dan pernah menjadi menantu Orde Baru. Jadi takutnya nanti kondisinya enggak jauh berbeda kayak Orde Baru, kayak Jokowi kemarin," tutur ibu rumah tangga ini.
Pendukung Anies-Muhaimin lain yang mengungkapkan kekecewaannya adalah karyawan swasta asal Depok, Jawa Barat bernama Astuti (55 tahun). Padahal, kata dia, semua bukti sudah disampaikan dalam persidangan.
"Ya tapi mau gimana lagi, putusan MK sudah tidak bisa diubah atau dibanding," ujar Astuti.
Hal senada diungkapkan oleh Indah. Menurut Indah, rakyat kecil sepertinya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua perempuan ini kemudian berharap dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Astuti berharap pemerintahan Prabowo dan Gibran dapat menyejahterakan rakyat dan memberantas korupsi. Sedangkan Indah berkeinginan agar program kerja paslon pesaing Prabowo, baik Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud, yang bagus dapat diserap oleh Prabowo-Gibran.
Pilihan Editor: Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK