TEMPO.CO, Sidoarjo -Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor mengaku menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan pascapenetapan dirinya sebagai tersangka oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Secara umum kami menghormati segala keputusan yang dikeluarkan oleh KPK," kata Muhdlor di Sidoarjo seperti dikutip dari Antara, Selasa, 16 April 2024.
Mengenai kasus yang sedang menjeratnya, Muhdlor berujar akan melakukan koordinasi dengan tim pengacara. Ia mengatakan mengormati proses hukum. "Kami menghormati keputusan yang dikeluarkan KPK," ujarnya.
KPK resmi menetapkan Muhdlor sebagai tersangka perkara dugaan korupsi pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo, Selasa pagi “Kami mengkonfirmasi atas pertanyaan media bahwa betul yang bersangkutan menjabat bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 sampai dengan sekarang,” kata Juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis.
Ali berujar melalui analisa dari keterangan para pihak yang diperiksa sebagai saksi, termasuk keterangan para tersangka dan juga alat bukti lainnya, Tim Penyidik KPK menemukan peran dan keterlibatan Gus Muhdlor.
Baca Juga:
“Keterlibatan pihak lain yang turut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo,” tuturnya.
Berangkat dari situ, kata Ali, dari gelar perkara yang dilakukan kemudian disepakati ada pihak yang turut diberikan hukuman dengan dugaan menikmati adanya aliran sejumlah uang. “KPK belum dapat menyampaikan spesifik identitas lengkap pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, peran, dan sangkaan pasalnya hingga nanti ketika kecukupan alat bukti selesai dipenuhi semua oleh Tim Penyidik,”
Pada awal Februari lalu Muhdlor tiba-tiba deklarasi mendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia pasangan calon usungan Koalisi Indonesia Maju itu pantas melanjutkan pembangunan.
“Yang melanjutkan pembangunan Indonesia maju adalah Prabowo-Gibran," kata Gus Muhdlor depan ribuan santri, simpatisan, dan relawan Prabowo-Gibran di parkir Selatan ponpes Bumi Sholawat Desa Lebo, Sidoarjo, seperti dilaporkan tempo.co pada Kamis 1 Februari 2023.
Gus Muhdlor juga mengajak seluruh masyarakat Sidoarjo untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Dia juga berpesan agar santri Sidoarjo derek kiai. Yakni, santri harus ikut pilihan kiai.
Langkah Gus Muhdlor berbelok mendukung Prabowo-Gibran di akhir-akhir kampanye pilpres ditengarai upaya mencari aman atas kasus korupsi yang tengah diusut KPK. Sebab pada Pilkada Sidoarjo 2020, ia yang berpasangan dengan Subandi diusung oleh PKB yang memiliki basis massa besar di Kota Petis tersebut.
Padahal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menjadi bacawapres Anies Baswedan merupakan pesaing Prabowo-Gibran. Sejak deklarasi tersebut hubungan Muhdlor dan Muhaimin memburuk. Ia tak terlihat mendampingi saat Muhaimin berkampanye di Sidoarjo. Cak Imin hanya didampingi Wakil Bupati Subandi.
Pilihan Editor: Ditetapkan Tersangka, Gus Muhdlor Jadi Bupati Sidoarjo Ketiga yang Tersandung Kasus Korupsi