TEMPO.CO, Jakarta - Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi, mengaku tidak mengenal pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI yang menabrak dan cekcok dengan pengendara lain di Tol Cikampek.
Kasus pengemudi fortuner arogan ini viral di media sosial pada Kamis, 12 April 2024. Musababnya, pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI itu sempat mengaku sebagai anggota TNI dan punya kakak jenderal bernama Tony Abraham.
"Saya tidak memiliki hubungan dan saya tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 dan menjadi viral," ujar Adang dalam keterangan resmi yang dibagikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Nugraha Gumilar kepada Tempo pada Senin, 15 April 2024.
Asep mengaku sama sekali tidak tahu adanya plat nomor yang sama dengan miliknya. Dia menyebut tidak pernah memberikan, meminjamkan ataupun mendelegasikan penggunaan nomor pelat dinas tersebut kepada orang lain.
Sementara itu, Asep menjelaskan nomor dinas TNI dengan nomor polisi 84337-00 merupakan nomor dinas kendaraan operasional yang dia pakai sehari-hari di Universitas Pertahanan sebagai Guru Besar sejak pensiun di 2020.
"Selain itu, kendaraan yang saya gunakan dengan plat nomor dinas tersebut adalah Pajero Sport dan terdaftar dalam sistem, bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan," ucap dia.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang pria menggunakan mobil Fortuner dengan pelat dinas TNI melewati bahu jalan di Tol Jakarta-Cikampek, cekcok dengan pengendara lain. Dia menuduh pengendara lain telah menabrak mobilnya, dan balas menabrak mobil itu.
Dikutip melalui akun media sosial undercover.id, yang diunggah Kamis, 11 April 2024, pria itu turun dan menghampiri pengendara yang terkena tabrakan mobil dinasnya, dan mengaku memiliki seorang kakak berpengkat jenderal TNI.
“Kakak saya jenderal, Tony Abraham, cari,” kata pengemudi Fortuner itu saat ditanyai kepemilikan mobil dinas itu.
Pilihan Editor: Setelah KKB Kembali Jadi OPM, Ini Pendekatan yang akan Dilakukan TNI di Papua