"Mohon maaf, hanya dipenuhi setelah Ujian Nasional," jelas Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno di kantornya, Senin (6/7).
Departemen telah mengirimkan surat edaran ke seluruh Sekolah Menengah Kejuruan mengenai kebijakan ini. Diakui Joko, selama ini banyak siswa kejuruan khususnya di bidang perhotelan magang selama enam hingga delapan bulan di industri. Akibatnya Ujian Nasional mereka terbengkalai.
Magang di Industri, kata Joko, penting untuk mengasah ketrampilan siswa. Maka kini Departemen mencanangkan program tiga plus satu. "Setelah Ujian, siswa bisa magang atau belajar wira usaha," imbuhnya. Setelah itu siswa bebas untuk meneruskan bekerja atau melanjutkan kuliah.
Program ini sudah diterapkan pada 20 sekolah dari 7540 Sekolah Menengah Kejuruan. "Sebagian besar pada industri manufaktu," jelasnya.
Departemen sebenarnya berharap dapat diaplikasikan di seluruh sekolah kejuruan. "Kendalanya adalah pasar yang mau menerima mereka (siswa)," papar Joko. Jika program 3 plus 1 berhasil, Joko tak sangsi dalam 2-3 tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi Cina yang kedua.
DIANING SARI