TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa partainya tidak pernah mengganggu pihak mana pun yang mendapatkan suara terbanyak dan berhasil mendapat kursi di DPR.
“Partai Golkar adalah satu-satunya partai yang berbasis merit sistem. Partai Golkar tidak mengganggu siapapun yang mendapatkan suara terbanyak untuk duduk di Senayan,” ujar Airlangga dalam acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Ormas MKGR di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2024.
Pada awalnya, Airlangga berharap para kadernya tetap menjaga keutuhan dan kesolidan partai mereka. Menurut dia, Golkar bisa menjadi menjadi pemenang pemilu karena kesolidan yang telah terjalin. “Partai Golkar menang karena Partai Golkar solid, Partai Golkar akan lebih besar lagi kalau kita pertahankan soliditas,” tuturnya.
Sebelumnya, Partai Golkar dikabarkan tengah berupaya untuk merebut kursi Ketua DPR RI dari PDIP dengan cara melakukan revisi terhadap Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD alias UU MD3.
Adapun UU MD3 mengatur ihwal mekanisme pemilihan Ketua DPR yang otomatis dipilih berdasarkan hasil perolehan kursi terbanyak partai di parlemen pada pemilihan legislatif 2024. Sementara PDIP sudah ditetapkan menjadi pemenang Pemilu 2024.
Partai Golkar juga sebelumnya sudah angkat bicara perihal tudingan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, soal adanya dugaan tekanan terhadap partai banteng agar tidak mendapatkan kursi ketua DPR.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, mereka tidak pernah menekan partai mana pun, termasuk dalam upaya merebut kursi pimpinan DPR. "Jadi jangan mudah menuding," kata Ace saat dihubungi, Sabtu, 30 Maret 2024.
Meskipun perolehan suara partai beringin melonjak di berbagai wilayah pada Pemilu 2024 ini, kata Ace, Golkar tidak serta merta angkuh ingin merebut kursi pucuk pimpinan parlemen dari tangan PDIP.
DEFARA DHANYA | ANDI ADAM
Pilihan editor: Respons Kapolri Listyo Sigit atas Permintaan Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres