TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan integritas hakim merupakan penjaga keadilan yang akan melahirkan rasa aman dan ketertiban dalam masyarakat. Eks Ketua Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan hakim seharusnya tidak mengikuti hawa nafsu agar dapat menghasilkan keputusan yang terbaik dalam setiap perkara yang ditangani.
Ma’ruf menyampaikan ini pada sambutan di Penyampaian Laporan Tahunan Komisi Yudisial Tahun 2023, di Gedung Kantor Komisi Yudisial (KY), Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. Mengutip pemikiran salah seorang filsuf dari Yunani, Sokrates, Wapres menyebut empat hal yang harus dimiliki hakim.
“Pertama, mendengarkan dengan santun. Kedua, menjawab dengan bijak. Ketiga, mempertimbangkan dengan sadar. Serta keempat, memutuskan tanpa memihak,” kata Ma’ruf, dikutip dari keterangan tertulis. Dia meminta empat kebijaksanaan itu diimplementasikan para hakim di lapangan.
Selain bekal intelektual, Wapres mengingatkan integritas hakim merupakan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Ma’ruf mengatakan prinsip moral mendasar dalam diri seorang hakim juga difirmankan dalam kitab suci.
“Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah,” ucap Ma’ruf menyitir Al Quran, surat Shad ayat 26.
Ketua KY Amzulian Rifai menyampaikan bahwa acara Penyampaian Laporan Tahunan KY Tahun 2023 pada hari ini mengambil tema “Merajut Nusantara untuk Menjaga Integritas Hakim”. Melalui tema ini dia berharap, koordinasi serta kolaborasi antar unsur di bidang peradilan di seluruh Indonesia dapat selalu terjalin untuk memastikan kualitas peradilan terbaik Indonesia.
Selain Wapres, hadir dalam acara ini Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Isma Yatun, Wakil Ketua KY Siti Nurdjanah, dan para Wakil Anggota KY.
Pilihan Editor: Ma'ruf Amin Harap Panas Sengketa Pilpres di MK Tidak Belah Masyarakat