TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku belum ada pembicaraan kursi menteri dengan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Golkar masih fokus dengan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan itu berkaitan dengan hasil pemilihan legislatif.
“Jadi kita belum membahas kursi-kursi menteri. Karena kita masih menggugat kursi DPR. Berdasarkan perkiraan Golkar memperoleh 102 kursi. Itu sedang proses di MK,” kata Airlangga usai acara peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama Partai Golkar, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024.
Namun, Airlangga mengatakan, Golkar sudah berbicara dengan anggota partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Namun, pembicaraan itu belum spesifik. “Belum spesifik,” kata Airlangga.
KIM merupakan partai pendukung Prabowo sebagai presiden, mereka terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, PBB, hingga Gelora.
Berharap 5 kursi
Airlangga sebelumnya mengatakan, Golkar meminta jatah sedikitnya lima kursi menteri di kabinet pimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika memenangkan Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan permintaan tersebut diutarakan lantaran partainya punya peran besar memenangkan pasangan nomor urut 02.
“Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen. Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal,” tutur Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.
Pilihan Editor: Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat