TEMPO.CO, Jakarta - Hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional Pemilu 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum di 38 Provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu malam ini, menunjukkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terhempas dari Parlemen.
Partai Persatuan Pembangunan PPP tak lolos parlemen berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Partai berlambang ka’bah itu hanya mendapat 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Padahal, syarat partai politik bisa duduk di Senayan adalah dapat menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Sandiaga Salahuddin Uno resmi menjadi kader PPP pada Rabu, 14 Juni 2023. Berlabuhnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Indonesia Maju di partai berlambang Ka’bah itu menandai akhir pencariannya setelah hengkang dari Gerindra.
Sandiaga Uno resmi memegang kartu tanda anggota (KTA) dan mengenakan jas hijau selepas dilantik menjadi anggota PPP. Sebelum memutuskan matang-matang, diketahui dirinya sempat bersafari mencari saran dari banyak pihak. Inilah kilas balik serta serba-serbi Sandiaga ketika bergabung dengan PPP sebagai berikut.
1. Digadang-gadangkan akan disodorkan menjadi cawapres
Alasan Sandiaga Uno gabung PPP juga erat kaitannya dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Meski baru seumur jagung dan tidak menjabarkan secara eksplisit, Plt Ketum PPP Mardiono tak menampik pemberian tugas Menparekraf itu dalam gelaran rapat pimpinan nasional (Rapimnas) berhubungan dengan pencapresan.
“Dalam Rapimnas membahas soal menghadapi Pemilu, termasuk di dalamnya tentang tugas apa yang akan diberikan kepada Pak Sandiaga," ujar Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2023.
Sandiaga Uno digadang-gadang menjadi target PPP untuk disodorkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. PPP telah menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), diikuti Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
2. Sandiaga sempat minta waktu dua bulan
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy alias Romi, mengungkapkan Sandiaga Uno minta waktu dua bulan untuk putuskan bergabungnya dirinya ke PPP. Hal itu pula jadi alasan mengapa Sandiaga belum resmi gabung ke PPP.
"Belum, karena Pak Sandi minggu lalu kepada Pak Mardiono menyampaikan masih butuh waktu satu dua bulan ini," kata Romi ditemui di Hotel Redtop, Jakarta, pada Rabu, 31 Mei 2023.
Selain itu, Mardiono sebelumnya menyebutkan alasan Sandiaga belum resmi bergabung PPP karena sedang melewati masa ospek. Ucapan Mardiono tersebut disambut Sandiaga dengan senyuman.
Mardiono menyebut proses ospek ini mesti dilewati calon kader PPP, maka termasuk berlaku juga untuk Sandiaga. Hal tersebut disampaikan usai Sandiaga menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK).
"Ya termasuk malam ini kan ospek," katanya saat konferensi pers, Rabu, 31 Mei 2023.
Sandiaga Uno yang berdiri tepat di samping Mardiono mendengar pernyataan tersebut tak menampiknya.
"Betul, Iya masih ospek," ungkap Sandiaga.
3. Keluarga Besar Bagian PPP
Bekas ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu mengatakan bahwa dirinya sudah berkontemplasi selama 7 bulan sebelum yakin menjadi kader PPP. Sandi juga aktif menyambangi kiai, ulama, dan tokoh masyarakat di berbagai daerah untuk memperoleh masukan.
Tak lupa, Sandiaga Uno menyatakan telah meminta restu dari sang istri, Nur Asia. Ia menyebut istrinya sangat menyambut positif mengingat keluarga besarnya merupakan bagian dari PPP.
MYESHA FATINA RACHMAN I ANDI ADAM FATURAHMAN I TIKA AYU I MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam