TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI telah menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional untuk pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan dewan perwakilan daerah pada Rabu Malam, 20 Maret 2024. Dalam keputusan tersebut, Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menjadi salah satu partai yang tak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
Merespons hal ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, membandingkan dengan perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan.
Baca juga:
"Kita lihat PPP dari saya masih SD saja PPP sudah ada. Itu saja enggak lolos," kata Grace usai konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Grace, partai yang telah didirikan sejak lama seperti PPP saja tidak lolos, apalagi partai-partai baru seperti PSI. Hal ini, kata Grace, semakin dipersulit dengan peraturan Pemilu yang selalu berubah. "Apalagi buat partai-partai baru di tengah peraturan yang selalu berubah, setiap Pemilu selalu ganti peraturan, ya kan?" tutur dia.
Grace juga menyinggung persyaratan menjadi peserta Pemilu yang menurut dia menjad persyaratan yang paling sulit di dunia. "Memang enggak mudah sih," kata Grace.
Dia juga menyoroti ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang dinilai merugikan masyarakat. Menurut dia, ambang batas ini justru meningkatkan potensi terbuangnya suara sah.
"Sebelumnya kan 9,79 persen (suara sah) itu kan juga cukup banyak, sangat signifikan. Kalau banyak suara sah terbuang kan sebenarnya sayang, karena itu kan suaranya masyarakat," ucap dia.
Kaesang legowo
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep, mengaku legowo partainya gagal mendapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
“Seperti yang teman-teman tahu, kalau di nasional secara persentase itu 2,81 persen. Dan yang sudah pasti ya enggak akan lolos ke Senayan,” ujar Kaesang
Sebagai informasi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen pada Pemilu 2024. Berdasarkan rekapitulasi suara tingkat nasional, PSI hanya mendapat 4.260.169 suara dari total 151.796.630 suara sah atau hanya 2,80 persen.
Artinya, partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, itu tak lolos ke Senayan. Dengan hasil tersebut, tidak ada calon anggota legislatif atau caleg yang bakal lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) walau terpilih di daerah pemilihan.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO
Pilihan Editor: Gagal Mendapat Kursi di DPR, PSI Fokus ke Pilkada 2024