TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pencoblosan Pemilu 2024, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto Prabowo menyatakan ingin mengikuti jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk merangkul semua pihak jika dia memenangi pemilihan presiden.
“Bilamana kita mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia, saya akan merangkul semua kekuatan. Saya katakan saya bertekad jadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo di Senayan, Jakarta, 2 Februari 2024.
Niat Prabowo membentuk koalisi besar ditegaskan Partai Gerindra ketika KPU menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024.
Upaya Prabowo membangun koalisi besar itu mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Berikut ini respons mereka:
1. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh: Bergabung dengan Pemerintahan Baru Bukan Prioritas Utama
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan saat ini bukan prioritas partainya menentukan sikap mendukung atau menjadi oposisi pemerintah baru periode 2024-2029. Namun Surya menyebut kemungkinan Nasdem menjadi partai pendukung atau partai oposisi masih sama.
"Bergabung pada pemerintahan baru, saya pikir bukan prioritas utama bagi Partai Nasdem. Kemungkinan bergabung atau tidak bergabung itu sama posisinya hari ini. Jadi ini saya ingin pertegas tidak merupakan prioritas untuk segera bergabung," kata Surya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu malam, 20 Maret 2024 seperti dikutip Antara.
Surya menyebutkan Nasdem, terlepas nantinya mendukung atau menjadi oposisi pemerintahan baru, tetap berharap Pemilu 2024 menghasilkan pemerintahan yang kuat dan solid.
2. Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka: Lebih dari Satu Partai Ingin Gabung Pemerintahan Prabowo
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan ada lebih dari satu partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah menyatakan ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto usai Pemilu 2024. Namun dia masih merahasiakan nama-nama parpol itu.
“Sudah ada arah ke sana (parpol di luar KIM gabung pemerintahan),” ujar Gibran saat ditemui seusai mendampingi kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 21 Maret 2024.
Saat ditanya apakah parpol yang menyatakan ingin bergabung itu termasuk PKB atau Nasdem, putra sulung Presiden Jokowi itu hanya menyebut ada lebih dari satu partai yang ingin bergabung. “Lebih dari satu partai. Wis ini tak bocori (saya bocorkan). Nanti saja,” kata dia.