TEMPO.CO, Jakarta - Dua massa pro dan kontra ihwal dugaan kecurangan Pemilu 2024 beradu orasi saat demonstrasi menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum RI di kantor KPU, Jakarta Pusat, hari ini Rabu, 20 Maret 2024.
Sekitar puluhan demonstran penolak kecurangan pemilu sudah memenuhi Jalan Imam Bonjol di sisi timur depan Kantor KPU RI sekitar pukul 14.05 WIB. Mereka berkumpul dipisahkan pagar penghalang yang dipasang kepolisian.
Berselang 30 menit, massa pendukung Jokowi mulai memenuhi sisi barat Jalan Imam Bonjol. Mereka mulai berorasi menggunakan mobil pengeras suara. Demonstran kontra membalas. Mereka meneriakan tuduhan kecurangan Pemilu. Orator menyebut anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diberikan karpet merah melalui putusan Mahkamah Konstitusi.
“Padahal di dalam prosesnya dilakukan sidang etik oleh Majelis Kehormatan MK. Dari situ terbongkar bahwa proses keputusan itu menabrak Undang-undang Kehakiman. Curang apa curang?,” kata orator.
Sementara massa pendukung Presiden Jokowi menuduh demonstran kontra sebagai tukang provokasi. Dalam orasinya, mereka menuntut semua pihak menerima hasil Pemilu 2024 dan menolak upaya pemakzulan Jokowi.
“Tolak isu pemakzulan Jokowi. Jangan hasut dan provokasi rakyat,” tulis salah satu pamflet yang dibawa massa.
KPU RI akan menetapkan hasil Pemilu 2024 secara nasional setelah menyelesaikan rekapitulasi suara dua provinsi terakhir, Papua dan Papua Pegunungan. Sampai saat ini KPU telah menyelesaikan rekapitulasi tingkat nasional untuk 36 dari 38 provinsi.
Komisioner KPU RI, August Mellaz, mengatakan pleno rekapitulasi akan digelar dengan satu panel dan dipimpina langsung oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Setelah pleno dua provinsi selesai, KPU akan memeriksa kembali dokumen dan membuat Surat Keputusan KPU RI tentang penetapan hasil pemilu secara nasional.
“Mungkin kalau waktu definitifnya kemungkinan pasca menjalankan ibadah ini puasa ya, waktu berbuka,” kata August saat ditemui di Kantor KPU RI.
Pilihan Editor: Respons Monash University Ketika Ditanya Rencana Bangun Kampus di IKN