TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menolak berkomentar mengenai jatah kursi di kabinet Calon Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang. Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, mengatakan itu merupakan hak prerogatif presiden.
“Terserah beliau (Prabowo),” kata Zulhas, yang juga Menteri Perdagangan, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 19 Maret 2024.
Zulhas mengatakan dia sudah berkomunikasi dengan Prabowo dalam rapat tadi pagi. Namun hanya sebatas urusan menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung peran besar partainya dalam memenangkan pasangan Prabowo dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Dia menyampaikannya dalam acara syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.
Mengutip data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Airlangga mengatakan sekitar 75 hingga 80 persen kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin memilih pasangan Prabowo-Gibran. Pasangan capres nomor urut 2 itu pun bisa meraih suara 58 persen dan menang sekali putaran pilpres.
Atas peran itu, Airlangga kemudian berhitung bahwa semestinya dalam kepemimpinan Prabowo mendatang, Partai Golkar mendapat porsi lebih besar dalam kabinet. Sebab, Golkar menang di 15 provinsi dan berkontribusi sebesar 25 persen dari kemenangan Prabowo.
“Ya tanya Pak Airlangga dong, nanya kok ke saya,” kata Zulhas di Istana. Dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal politik.
Dalam keterangan terpisah di Istana, Airlangga mengatakan belum mendiskusikan jatah lima menteri dengan Prabowo. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menyebut masih menunggu pengumuman resmi soal hasil pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum.
Airlangga mengatakan Golkar juga belum meminta posisi mana saja yang akan diisi dalam kabinet Prabowo. “Itu masih dalam pembahasan,” kata dia ditemui usai rapat kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan permintaan Airlangga mungkin saja diwujudkan. Bahkan, kata Dasco, tak hanya 5 kursi menteri, jika kinerja partai Golkar memang maksimal untuk memenangkan Prabowo-Gibran, Golkar bisa mendapat lebih dari yang diminta.
"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu Pilpres," kata Dasco dalam keterangannya kepada Tempo pada Ahad, 17 Maret 2024.
Meski demikian, Dasco memastikan, persoalan komposisi kabinet ini merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih. Dia menyebut, Prabowo-Gibran jika resmi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, akan berkomunikasi dengan partai-partai pendukung.
Pilihan Editor: Reaksi Gerindra dan PAN soal Golkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran