TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, menemukan 47 kasus malaria selama periode Januari-Maret 2024 berdasarkan hasil deteksi dan pengumpulan data.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan, Marthina Atanay, mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.
"Petugas puskesmas telah melakukan pemeriksaan pasien setelah memperoleh informasi adanya kasus malaria. Langkah pertama yang dilakukan tentunya pengobatan," kata Marthina di Sorong Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024.
Ia melanjutkan setelah mendapatkan informasi tersebut, tim kesehatan yang berada di puskesmas diterjunkan untuk melakukan pemantauan dari dekat terkait dengan wilayah tempat tinggal hingga kondisi pasien yang menderita malaria.
"Kami juga akan melakukan pengawasan (monitoring) berkala di setiap wilayah, untuk mengetahui penyebarannya. Jika ditemukan maka akan dilakukan penanganan dengan cepat agar tidak menyebar," ujar Marthina.
Kabupaten Sorong Selatan, kata Marthina, telah memperoleh penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI karena berhasil memberantas malaria.
Untuk mengantisipasi menyebarnya malaria, dia mengatakan, langkah yang akan diambil diantaranya memperbanyak sosialisasi mengenai dampak dan bahaya dari malaria.
"Bukan saja penyakit malaria yang disosialisasikan, namun penyakit menular lainnya juga akan dilakukan sosialisasi agar masyarakat memahami dampak dan bahaya dari penyakit tersebut," ungkap Marthina.
Pilihan Editor: Stanford University Bantah Akan Bangun Kampus di IKN, Hanya Kerja Sama Proyek Penelitian