“Dari berbagai masalah itu kan, ada pertanyaan, ‘Apakah perlu di kementerian?’ Itu tujuannya untuk membantu masyarakat,” kata Agus saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2024.
Mengenai pos mana yang bisa diisi oleh tentara dalam jabatan sipil, Agus mengatakan hal itu masih akan dibahas. “Tapi seperti yang kita sampaikan, setiap ada masalah pasti TNI, TNI, dan TNI,” kata dia.
3. Imparsial: Bertolak Belakang dengan Semangat Reformasi
Imparsial mengkritik rencana pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen ASN. Sebab, aturan pelaksana dari revisi UU ASN itu juga membahas jabatan ASN yang bisa diisi oleh prajurit TNI dan personel Polri serta sebaliknya.
"Kami memandang bahwa, jika pengaturan teknis tentang penempatan TNI dan Polri aktif benar diakomodasi dalam PP tersebut, jelas hal itu akan mengancam demokrasi karena melegalisasi kembalinya praktik dwifungsi ABRI seperti pada masa otoritarian Orde Baru," kata Direktur Imparsial Gufron Mabruri melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Maret 2024.
Gufron menuturkan TNI merupakan alat pertahanan negara yang bertugas menghadapi ancaman perang, sedangkan Polri bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegakan hukum. Menurut dia, kedua lembaga itu sepatutnya dan seharusnya tidak terlibat dalam kegiatan politik dan menduduki jabatan-jabatan sipil karena itu bukan fungsi dan kompetensinya.
"Penempatan TNI dan Polri di jabatan sipil merupakan sesuatu yang menyalahi jati diri mereka," ujar Gufron.
Imparsial memandang salah satu amanat reformasi adalah mencabut peran TNI dan Polri dalam urusan politik, dan mengembalikan fungsi mereka menjadi militer dan penegak hukum profesional. Karena itu, rencana penyusunan PP Manajemen ASN itu makin membuktikan kebijakan pemerintah saat ini sudah melenceng jauh dan bertolak belakang dengan semangat reformasi.
"Penting untuk diingat, penghapusan dwifungsi ABRI (TNI dan Polri) merupakan bagian dari agenda demokratisasi tahun 1998," kata Gufron.