Mengenai Koalisi Indonesia Maju, AHY mengatakan harus memperkuat posisi di tataran eksekutif dan legislatif untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya menyampaikan kepada Pak Prabowo dan tentu akan saya sampaikan kembali, Pak Prabowo adalah pemimpin koalisi, jadi beliau tentunya memiliki hak dan kewajiban secara moral untuk memikirkan koalisi kita hari ini dan ke depan," kata AHY.
Ia mengatakan Demokrat memahami dan menghormati keputusan Prabowo dalam menilai peta kekuatan koalisi di tataran pemerintahan maupun di parlemen berdasarkan indikator tertentu.
"Atau beliau memiliki pandangan yang lain. Tetapi beliau selalu mengajak kami berbicara bersama, saya tidak ingin menyampaikannya di sini, ada berbagai faktor tentunya," ujarnya saat ditanya perihal harapan Demokrat di posisi kabinet 2024-2029.
Menurut AHY, Demokrat menginginkan pemerintahan yang selanjutnya dapat berjalan sukses mengawal aspirasi masyarakat Indonesia, baik oleh partai koalisi maupun partai pengusung.
Selain memastikan kekuatan di eksekutif, kata AHY, Demokrat juga berpandangan agar seluruh kebijakan Koalisi Indonesia Maju berjalan stabil agar seluruh program kerja yang pro terhadap rakyat memperoleh dukungan parlemen.
Berdasarkan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2024 per Rabu pukul 18.30 WIB, pasangan Prabowo-Gibran meraih 58,82 persen dari total 78,18 persen suara yang masuk di KPU. Mereka mengungguli perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 24,50 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 16,68 persen.
DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan editor: Kemhan Bilang Mayor Teddy Masih Bertugas sebagai Ajudan Prabowo, Ini Alasannya