TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir mengimbau pemerintah daerah menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga beras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 75 persen wilayah di Indonesia masih mengalami kenaikan harga beras.
“Dari laporan mingguan yang kami terima bahwa 196 daerah yang melaksanakan operasi pasar, jadi kurang lebih masih sekitar 250 daerah yang belum melaksanakan operasi pasar tersebut,” ujar Tomsi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu, Maret 2024.
Hal itu disampaikan Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tomsi menjelaskan, meskipun Bulog melaporkan stok beras mencukupi di seluruh daerah, namun masih terdapat sekitar 250 daerah yang belum melakukan operasi pasar.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya koordinasi antara Bulog dan kepala daerah serta pentingnya pengecekan lapangan langsung oleh kepala daerah. Tomsi menyoroti bahwa 65 persen Pemda belum menjalankan operasi pasar. Dia mengingatkan agar kepala daerah lebih memperhatikan pelaksanaan operasi pasar untuk menjaga harga beras tetap stabil.
“Daerah-daerah yang lain tidak melaporkan melaksanakan operasi pasar, padahal stoknya cukup, kemudian harga naik, mohon untuk teman-teman kepala daerah bisa menjadi lebih perhatian terhadap pelaksanaan operasi pasar ini,” ujar Tomsi.
Dia juga menekankan agar harga komoditas lain seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam, daging ayam, dan minyak goreng juga dikendalikan. Dia mengingatkan bahwa hal ini merupakan peringatan pertama bagi kepala daerah, yang akan dievaluasi hingga tiga kali.
Tomsi berharap pengawasan terhadap kenaikan harga bahan pokok semakin diperkuat, dengan Satgas Pangan di daerah didukung oleh para pemangku kepentingan terkait.
Langkah-langkah pengendalian dan deteksi kenaikan harga perlu dilakukan secara terus-menerus, termasuk dengan mendorong gerakan menanam di tingkat lokal, terutama untuk mengatasi kenaikan harga cabai.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Belum Pastikan Jadi Oposisi: Bagaimana Kalau Ada Putaran Dua?