TEMPO.CO, Jakarta - Co-kapten Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin) Sudirman Said mengaku bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Universitas Indonesia, Kamis 7 Maret 2024. Pertemuan itu membahas hak angket.
"Intinya ada konsen bersama untuk mengklarifikasi apa yang terjadi," kata Sudirman di Kohai Izakaya, Jakarta Selatan, Sabtu 9 Maret 2024.
Adapun pertemuan itu terjadi sembari menunggu diskusi publik yang diadakan FISIP UI. JK dan Hasto kala itu akan mengisi diskusi berjudul 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi dan Koalisi?'. "Kebetulan saya ikut di UI. Sambil menunggu diskusi ada beberapa hal yang dibahas," kata Said.
Salah satu pembahasan yakni proses membawa dugaan kecurangan melalui hak angket sampai membentuk panitia khusus secepatnya. Mereka tak ingin masalah dugaan kecurangan belum tuntas hingga presiden baru dilantik.
"Kalau tak ada kecurangan katakan. Kalau ada, apa sanksinya. Ini akan membuat pemerintah mendatang akan ringan," kata Said.
Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan. "Itu akan berbahaya. Itu pesan JK baik lewat forum maupun di kantor pak dekan UI," kata Said.
Said juga mengaku sebelum pertemuan di UI, sudah sering ada pertemuan dengan JK dan Hasto. Pertemuan itu terjadi baik dijadwalkan atau tidak disengaja.
Pilihan Editor: Stanford Mau Bangun Kampus di IKN, Kemendikbud: Kami Belum Terima Usulan Itu