TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air. Jokowi mengatakan pemerintah ingin terus memberikan perhatian pada UMKM.
Jokowi menyampaikan ini pada Kamis, 7 Maret 2024, dalam sambutan BRI Microfinance Outlook di Menara Brilian, Kawasan Jakarta Selatan. Presiden menyebut perbaikan UMKM bisa dilihat dalam mekanisme pembiayaan dan perbaikan produknya.
Ketika menyampaikan pidatonya, Jokowi menyinggung soal pengalamannya mengecek lapangan saat bertemu 5 ribu nasabah PNM Mekaar pada pekan lalu. Presiden menunjukan kemasan plastik “Kerupuk Rajungan – Mama Muda” berwarna kuning.
“Nama kerupuknya bagus ‘Mama Muda’,” kata Jokowi disambut gelak tawa para hadirin. “Bagus sekali, cara memberi namanya juga bagus. Bukan saya seneng mama muda, nggak.”
Beberapa pembantu presiden yang hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thorir, dan Menteri UMKM Teten Masduki.
Kepala negara kemudian membawa contoh produk lain yang dianggapnya memperbaiki kualitas UMKM. Jokowi menunjukkan botol kecil sambel bawang bernama ‘Lontara’. Eks Gubernur Jakarta itu mengatakan dengan kredit lima juta produk itu bisa ekspor seperti ke Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Ini yang harus terus kita dorong, bank mendorong pemerintah mendorong — ini akan memperkuat daya saing kita,” kata Jokowi.
Dalam keterangan yang sama Jokowi mengatakan jumlah umkm di Indonesia kurang lebih 65 juta. Kontribusi UMKM terhadap PDB ekonomi sebesar 61 persen. Sementara penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen.
Pemerintah menggelontorkan RP 46 triliun rupiah untuk Kredit Usaha Rakyat supaya bunga bisa turun di angka 3 persen untuk usaha mikro. Sementara untuk usaha kecil 6 persen.