Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

image-gnews
Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan
Iklan

TEMPO.CO, Kediri -  Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri tewas dengan tubuh penuh luka. Korban yang masih berusia 14 tahun diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh empat seniornya di dalam pondok. 

Peristiwa ini nyaris tak terungkap lantaran pengasuh Ponpes PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri berdalih jika korban meninggal akibat terpeleset di kamar mandi. Hal itu disampaikan saat mengantar jenazah korban ke rumahnya di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Pengasuh Ponpes PPTQ Al Hanifiyyah, Gus Fatihunada mengatakan dirinya tidak mengetahui persis peristiwa kematian korban bernama Bintang Balqis Maulana pada Jumat, 23 Februari 2024. 

“Saat itu saya sedang tidur, dibangunkan santri yang memberitahukan kejadian ini. Informasi yang saya terima Bintang meninggal di rumah sakit akibat terpeleset di kamar mandi,” kata Gus Fatih saat ditemui di pondoknya, Senin, 26 Februari 2024.

Mendengar hal itu, Gus Fatih langsung menghubungi keluarga korban dan memberitahukan jika Bintang meninggal akibat terpeleset. Malam itu juga ia mengantar jenazah santrinya ke rumah duka di Banyuwangi bersama beberapa santri lain. 

Ia baru mengetahui kondisi jenazah Bintang saat keluarga membuka kain kafan korban. Diketahui korban mengalami penganiayaan berat dengan luka lebam, luka bakar, hingga muka yang terus mengeluarkan darah. Melihat hal itu keluarga korban melapor ke Polres Banyuwangi.

Menerima laporan itu, Polres Banyuwangi bersama Polresta Kediri melakukan olah TKP dan memeriksa saksi di Ponpes PPTQ Al Hanifiyyah. Hasilnya, korban diduga meninggal dunia akibat penganiayaan dan pengeroyokan oleh santri dewasa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita telah menetapkan empat orang sebagai tersangka,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji. Mereka adalah AF, 16 tahun, MA, 18 tahun, MN, 18 tahun, dan AK, 17 tahun. 

Ia memastikan keempat santri tersebut sudah diamankan di Mapolresta Kediri untuk penyelidikan lebih jauh. 

Soal motif, Bramastyo menyebut ada kesalahpahaman antara para tersangka dengan korban. Namun polisi akan memperdalam motif tersebut dari para pelaku dan saksi. “Untuk motifnya adalah kesalahpahaman antara korban dan tersangka, kami masih akan memperdalam terkait motif tersebut,” ujar Kapolres. 

HARI TRI WASONO 

Pilihan Editor: Anggota TNI di Papua Diduga Dianiaya Hingga Tewas Gara-Gara Uang Rp100 Ribu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

3 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.


Indikator Politik: Elektabilitas Dedi Mulyadi Tak Lepas dari Faktor Popularitas

3 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Erwan Setiawan (kanan) menyapa warga dan pendukung saat menuju Kantor KPU Jawa Barat untuk melakukan pendaftaran di Bandung, Selasa 27 Agustus 2024. Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jawa Barat 2024 dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan PSI serta sembilan partai lain non parlemen.  ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Indikator Politik: Elektabilitas Dedi Mulyadi Tak Lepas dari Faktor Popularitas

Indikator Politik Indonesia menyebutkan tingginya elektabilitas Dedi Mulyadi tak lepas dari faktor popularitas yang mencapai 90 persen.


Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

5 hari lalu

Guru honorer SD Negeri 4 Baito Supriyani (kanan) bersiap menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin, 28 Oktober 2024. Supriyani yang sempat ditahan kejaksaan di lapas perempuan setelah mediasi dengan keluarga pelapor tidak berjalan lancar, akhirnya mendapatkan penangguhan penahanan. ANTARA/Jojon
Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

Berawal dari tuduhan itu, guru honorer Supriyani dilaporkan oleh orang tua D di Polsek Baito, Kamis, 26 April 2024, atas dugaan kekerasan ke siswanya


Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

6 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 12 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

Polisi masih mendalami dugaan penganiayaan anak yang terjadi di Pasar Rebo


Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

6 hari lalu

Warga menyambut kedatangan Presiden ketujuh RI Joko Widodo saat menuju kediamannya di kawasan Tugu Makutha, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Oktober 2024. Joko Widodo pulang ke Kota Solo, Jawa Tengah, setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA/Maulana Surya
Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

Jokowi menerima kunjungan Forsa IKN serta memberi arahan pada pasangan calon wali kota-wakil wali kota.


Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

6 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

Dokter menyebutkan aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko stroke hingga 25 persen.


Temui Massa Aksi, Kapolda DIY Sebut 7 Terduga Pelaku Penusukan Santri Telah Ditangkap

6 hari lalu

Sejumlah santri mengikuti aksi damai di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam solidaritas tersebut ribuan santri mengecam atas insiden penusukan santri serta mendesak pihak kepolisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menutup penjual minuman keras tanpa izin. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Temui Massa Aksi, Kapolda DIY Sebut 7 Terduga Pelaku Penusukan Santri Telah Ditangkap

Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggerudug Markas Kepolisian DIY, Selasa siang 29 Oktober 20


Jalanan Ring Road Utara Yogyakarta Ditutup 3 Jam saat Ribuan Santri Gelar Aksi Solidaritas Kasus Penusukan

6 hari lalu

Sejumlah santri mengikuti aksi damai di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam solidaritas tersebut ribuan santri mengecam atas insiden penusukan santri serta mendesak pihak kepolisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menutup penjual minuman keras tanpa izin. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Jalanan Ring Road Utara Yogyakarta Ditutup 3 Jam saat Ribuan Santri Gelar Aksi Solidaritas Kasus Penusukan

Ribuan santri mendatangi Polda DIY meminta kasus penusukan dan pengeroyokan santri dilakukan dengan adil dan tuntas.


Ribuan Santri Datangi Polda DIY, Minta Kasus Penusukan dan Pengeroyokan di Prawirotaman Diusut Tuntas

6 hari lalu

Sejumlah santri mengikuti aksi damai di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam solidaritas tersebut ribuan santri mengecam atas insiden penusukan santri serta mendesak pihak kepolisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menutup penjual minuman keras tanpa izin. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ribuan Santri Datangi Polda DIY, Minta Kasus Penusukan dan Pengeroyokan di Prawirotaman Diusut Tuntas

Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggerudug Markas Kepolisian DIY, Selasa siang 29 Oktober 2024.


DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

7 hari lalu

Guru honorer SD Negeri 4 Baito Supriyani bersiap menjalani persidangan di ruang sidang Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin, 28 Oktober 2024. Kasus ini menarik perhatian publik karena dianggap seharusnya diselesaikan secara restorative justice. ANTARA/Jojon
DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

DPR RI, Rudianto Lallo, berpendapat bahwa kasus Supriyani, guru honorer dari Konawe bisa selesai melalui restorative justice