TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri menerima dua orang personel dari penyandang disabilitas yang lolos seleksi melalui jalur penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) pada 2024. Menurut Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo, ada 226 peserta lolos tahap awal seleksi SIPSS, tiga orang di antaranya penyandang disabilitas.
"Dari tiga peserta yang tes pusat ini, sampai sekarang masih lanjut ada dua orang," kata jenderal polisi bintang dua itu dalam keterangannya di Jakarta, Ahad, 25 Februari 2024, seperti dikutip Antara.
Dedi mengatakan dua orang penyandang disabilitas tersebut memiliki latar belakang pendidikan sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan dengan kompetensi di bidang teknologi dan informasi. Keduanya memperoleh hasil tes yang baik hingga tahap akhir, tidak kalah dengan peserta reguler.
Satu orang akan ditugaskan sebagai dokter dan satu lainnya sebagai operator di bidang teknologi informasi. "Pekerjaannya lebih banyak ke staf, staffing, maupun kelompok-kelompok operator," ujar Dedi.
Mantan Kepala Divisi Humas Polri itu menyebutkan seluruh peserta yang lolos tahap akhir penerimaan SIPSS Polri, termasuk penyandang disabilitas, akan memulai pendidikan pada 5 Maret 2024. "Dalam tahap ini, siswa difabel dan reguler diperlakukan setara," kata Dedi menambahkan.
Penerimaan personel Polri dari kelompok disabilitas merupakan program Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang membuat kebijakan inklusif dengan membuka rekrutmen SIPSS untuk kalangan disabilitas. Proses seleksi masuk dan kegiatan pendidikan para penyandang disabilitas dengan siswa reguler dilakukan bersamaan.
Dedi menambahkan Polri juga akan membuka kesempatan bagi kalangan difabel untuk mengikut seleksi pendidikan pembentukan bintara mulai tahun ini.
"SSDM Polri menggencarkan sosialisasi pengumuman pembukaan rekrutmen bintara ke kelompok-kelompok disabilitas," ujarnya.