TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran unggul sementara dalam real count Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Pasangan itu unggul dengan 49.747.461 suara atau setara dengan 57,95 persen.
Dari pantauan Tempo di situs resmi KPU pada Ahad, 18 Februari 2024 pagi, progres penghitungan suara telah mencapai 548.354 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara atau TPS (66.61 persen).
Di peringkat kedua, Anies-Muhaimin memperoleh suara sebanyak 21.013.738 atau 24,48 persen. Adapun Ganjar-Mahfud berada di posisi paling buncit dengan 15.084.928 atau 17,57 persen.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir seluruh wilayah atau tepatnya 36 dari 38 provinsi. Mereka hanya keok oleh Anies-Muhaimin di Aceh dan Sumatera Barat. Adapun di DKI Jakarta, Prabowo-Gibran unggul tipis dari Anies-Muhaimin.
Di Aceh, Anies-Muhaimin menang telak dengan perolehan 75,99 persen suara, disusul Prabowo-Gibran 21,55, dan Ganjar-Mahfud 2,45. Begitu pula di Sumatera Barat, Anies-Muhaimin memperoleh 56,64 persen suara, Prabowo-Gibran 39,3, dan Ganjar-Mahfud 4,06.
Adapun di DKI Jakarta, Anies-Muhaimin yang sempat unggul tipis kini disalip oleh Prabowo-Gibran. Anies-Muhaimin memperoleh 40,92 persen suara, Prabowo-Gibran 41,09, dan Ganjar-Mahfud 17,98.
Hasil real count versi KPU tersebut menjadi sorotan masyarakat. Tak hanya karena menampilkan data rekap suara, tapi juga karena ada ketidaksesuaian antara rekap suara dengan formulir C1 plano yang diunggah.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mensyukuri ada Sirekap sebagai alat bantu penghitungan suara sementara. Sehingga adanya kesalahan angka dalam konversi C-1 hasil perolehan suara pemilihan umum atau Pemilu 2024 bisa dilihat. "Publik bisa laporkan kepada KPU (kesalahan data). Kalau Sirekap enggak bekerja kan enggak mungkin ada yang lapor, bisa mengetahui," kata dia.
IHSAN RELIUBUN
Pilihan Editor: PKS Minta KPU Evaluasi Perhitungan Suara Lewat Sirekap