TEMPO.CO, Jakarta - Janji Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tentang makan siang gratis kian disoroti, karena pasangan itu unggul hasil hitung cepat atau quick count hasil Pemilihan Presiden 2024. Adapun hasil quick count di kanal Pemilu Tempo pada Minggu, 18 Februari 2024 pukul 07.48 WIB, Prabowo-Gibran memperoleh suara 59,19 persen.
Prabowo berulang mengucap janji makan siang gratis saat debat calon presiden atau capres dan kampanye terakhirnya di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2024.
Tentang Janji Makan Siang Gratis
1. Program Serius
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memastikan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 2 serius mewujudkan program makan siang dan susu gratis.
"Kami serius dan karena itu, program ini memerlukan perencanaan yang matang sejak jauh hari, dan kami sudah mulai bekerja untuk itu," kata Budiman, Sabtu, 17 Februari 2024, dikutip dari Antara.
2. Masih Mengkaji Pemangkasan Subsidi
Gibran Rakabuming Raka mengatakan, timnya masih mengkaji wacana pemangkasan subsidi energi demi merealisasikan program makan siang grati. “Nanti kami kaji lagi (pemangkasan subsidi energi) nggih (ya), anggarannya, sasarannya," kata Gibran setelah menghadiri upacara peringatan Hari Jadi ke-279 Tahun Kota Solo di Taman Balekambang Solo, Sabtu, 17 Februari 2024. Gibran juga meminta agar masyarakat tenang. Sebab dia, bersama Prabowo Subianto saat ini saja belum dilantik.
3. Pemangkasan Subsidi BBM
Kabar pemangkasan subsidi BBM untuk mendanai program makan siang gratis diungkapkan oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno ketika diwawancara Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024.
Eddy mengatakan Rp350 triliun anggaran pemerintah untuk subsidi solar dan LPG 3 kilogram ternyata lebih dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi. Karena itu, dia menilai alokasi subsidi BBM tidak tepat sasaran sehingga akan ada rencana pemotongan anggaran untuk program makan siang gratis.
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menanggapi rencana pemangkasan subsidi BBM untuk merealisasikan program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Menurut Yusuf, kebijakan ini dapat mendorong inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
"Ilustrasi dari kondisi ini dapat dilihat pada kuartal empat 2022 ketika pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM imbas dari kenaikan harga minyak," katanya, Sabtu, 17 Februari 2024.
Yusuf menjelaskan, pada 2022 inflasi mengalami kenaikan hingga 5,95 persen secara tahunan. Merujuk kondisi tersebut, harga BBM akan kembali ke harga keekonomian dengan asumsi tertentu. Harga ini bergantung juga dari harga minyak dunia ketika subsidi BBM dicabut untuk jenis tertentu.
4. Kekhawatiran Pemangkasan Subsidi
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai pemangkasan subsidi BBM untuk program makan siang gratis bukan kebijakan yang tepat. "Khawatir bisa memicu lonjakan inflasi, khususnya kenaikan harga bahan pangan," kata Bhima, Jumat, 16 Februari 2024.
Ia mengatakan, pemotongan subsidi BBM bisa menyebabkan daya beli masyarakat yang tertekan masih membutuhkan subsidi energi. Kenaikan angka kemiskinan pun menjadi ancaman lainnya.
5. Bantah Diwujudkan 2029
Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Budisatrio Djiwandono menepis pandangan soal program makan siang gratis akan terlaksana pada 2029.
“Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar. Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden,” kata Budisatrio, Jumat, 16 Februari 2024.
KHUMAR MAHENDRA | RIANI SANUSI PUTRI | RIRI RAHAYU | SEPTIA RYANTHIE | ANTARA
Pilihan Editor: Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat