TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan Tim Pemenangan Nasional atau TPN dan pendukungnya kaget ketika melihat hasil hitung cepat maupun real count dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang memposisikan dirinya dan calon wakil presiden Mahfud Md. hanya memperoleh suara sekitar 17-18 persen. Hasil real count sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menunjukkan Ganjar perolehan suara 9.559.888 atau 17.97 persen.
“Kagetnya kawan-kawan di situ, apalagi kawan-kawan di Jawa Tengah,” kata Ganjar kepada Tempo saat ditemui di Kawasan Kuningan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Ganjar menyebut para pendukungnya di Jawa Tengah kaget karena suaranya di Pilpres 2024 rendah. Berdasarkan real count KPU, Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah justru kalah dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah hanya memperoleh sekitar 35 persen suara, sedangkan Prabowo-Gibran justru memperoleh suara lebih dari 50 persen. Padahal, selama ini Jawa Tengah yang juga pernah dipimpin Ganjar saat menjadi gubernur dikenal sebagai markas banteng alias basis suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
“Lo kok bisa gini, ya? Ini aneh. Saya bilang tidak usah emosi, tidak usah marah-marah, baca data, cek kondisi-kondisi yang ada di sana,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar menyebut para pendukungnya juga tidak percaya dengan perolehan suaranya yang hanya sekitar 18 persen. Padahal, ketika berkampanye istri Ganjar, Siti Atikoh, dan anaknya, Alam Ganjar, juga terlibat.
Ganjar mengakui jika selama berkampanye selama 75 hari kemarin, hanya sekali kegiatannya di daerah sepi. Dia menyebut kampanyenya yang sepi terjadi di Balikpapan.
“Saya rasa kampanye tidak ramai itu sekali. Itu pun di hari kerja , pagi hari. Selainnya, lihat sendiri, semua ada gambarnya, semua ada kondisinya. Kagetnya kawan-kawan di situ,” kata Ganjar.
Dalami Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Ganjar Pranowo mengaku setelah menjalani rangkaian proses pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dirinya lebih punya banyak waktu untuk beristirahat. Sebelumnya, calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. telah melakukan kegiatan kampanye selama 75 hari dan telah selesai pencoblosan pada 14 Februari kemarin.
“Kalau saya pribadi setelah salat subuh lebih bisa tidur lagi. Tenang,” kata Ganjar saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Ganjar menyebut ketika usai pencoblosan pada 14 Februari kemarin, dirinya justru lebih banyak waktu untuk beristirahat. “Sempat sehari kemarin sehari kebanyakan tidur. Tidur, bangun, kok ngantuk lagi, tidur lagi. Kebanyakan tidur jadi nggak enak,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar bercerita bahwa tim Tim Pemenangan Nasional atau TPN, terutama Deputi Hukum, sedang memantau hasil rekap suara, konsolidasi saksi, dan perkembangan usai pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Ganjar menyebut dugaan kecurangan pada Pilpres 2024 di media arus utama dan sosial menjadi mesti ditindaklanjuti.
“Tim sekarang lagi stand by. Sekarang konsentrasi lebih pada itu,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, inventarisasi terhadap bentuk-bentuk dugaan kecurangan Pilpres 2024, telah berlangsung sejak lama, tapi hingga saat ini terus berjalan. Ganjar menyebut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud yang dikomandoi Todung Mulya Lubis sedang berjalan untuk menginvestigasi persoalan itu.
“Tim hukum di bawah Bung Mulya Lubis sekarang lagi kerja untuk itu,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan sebenarnya kasus-kasus dugaan kecurangan Pemilu sudah beredar di media sosial. Salah satunya adalah angka jumlah pemilih dan hasil rekap berbeda.
“Kok, setiap TPS 300, tapi angkanya lebih, ya, kok angkanya beda rekap TPS, ya. Itu cerita yang muncul,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya