TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo bercerita usai menjalani rangkaian proses pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dirinya kini lebih punya banyak waktu untuk beristirahat. Sebelumnya, calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. telah melakukan kegiatan kampanye selama 75 hari dan telah selesai pencoblosan pada 14 Februari lalu.
“Kalau saya pribadi setelah salat subuh lebih bisa tidur lagi. Tenang,” kata Ganjar saat ditemui Tempo di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024. “Sempat sehari kemarin sehari kebanyakan tidur. Tidur, bangun, kok ngantuk lagi, tidur lagi. Kebanyakan tidur jadi nggak enak."
Baca juga:
Selain itu, Ganjar bercerita bahwa tim hukum sedang memantau hasil rekap suara, konsolidasi saksi, dan perkembangan lainnya usai pemilihan presiden. Ganjar menyebut dugaan kecurangan pada Pilpres 2024 mesti ditindaklanjuti. “Tim sekarang lagi stand by. Sekarang konsentrasi lebih pada itu,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, inventarisasi terhadap bentuk-bentuk dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 telah dilakukan sejak lama dan hingga kini masih berjalan. Ganjar menyebut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud yang dikomandoi oleh Todung Mulya Lubis sedang berjalan untuk menginvestigasi persoalan itu.
“Tim hukum di bawah Bung Mulya Lubis (Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud) sekarang lagi kerja untuk itu,” kata Ganjar.
Adapun Ganjar menyebut dirinya tidak terpengaruh dengan hasil quick count atau hitung cepat yang memposisikan pasangan nomor urut tiga di urutan terbawah. Hasil real count sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menunjukkan Ganjar perolehan suara 9.559.888 atau 17.97 persen.
“Saya ini sudah ikut pemilu berkali-kali, terbiasa saja, menerima situasi seperti ini. Kalau saya riang gembira,” kata Ganjar kepada Tempo saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Meski demikian, Ganjar menyebut Tim Pemenangan Nasional atau TPN dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil tersebut. Ganjar menyebut ada anomali dalam hasil hitung cepat yang sedang berlangsung. “Kalau saya melihat lebih banyak yang kaget, kok hasilnya kaya gini sih. Problemnya apa? Tim sedang bekerja, menganalisis,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Pemungutan Suara Ulang Digelar di 3 TPS Solo Raya karena Pemilih Bukan Warga Setempat