TEMPO.CO, Jakarta - Protes bermunculan setelah laman penghitungan suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menampilkan konversi formulir C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 dengan jumlah tidak akurat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari mengatakan pihaknya tak berniat memanipulasi data perhitungan suara dari unggahan C1 tersebut. "Tidak ada niat ubah-ubah suara," kata Hasyim kepada wartawan di Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2024.
Baca juga:
Kekeliruan itu, kata Hasyim, karena pada formulir C1 hasil plano diunggah apa adanya. Seperti diunggah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Hasyim juga menyampaikan klarifikasi perihal kekacauan konversi data C1. Dia mengakui terdapat protes lewat unggahan di media sosial sekaligus pesan pribadi WhatsApp. Pesan itu mengabarkan data perolehan suara per TPS yang diunggah dalam Sirekap tidak sinkron.
Menurut dia, data perolehan suara tersebut bukan salah ketik. Formulir C1 dibaca oleh sistem dalam Sirekap. "Terkadang salah baca dan akibatnya salah konversi hasil hitung suara," ujar dia.
Soal salah konversi hasil hitung suara, kata dia, maka yang dijadikan rujukan dalam Sirekap adalah unggahan C1 untuk memastikan mana data yang benar. "Data perolehan hasil suara yang salah konversi, termonitor oleh sistem dan akan dilakukan koreksi merujuk kepada C hasil yang diunggah dalam Sirekap," ujar dia.
Menurut dia, dari data Sirekap per 15 Februari 2024 pukul 19.30 mendeteksi perolehan suara hasil konversi C1, dengan jumlah TPS yang salah konversi data dari foto C1 ke angka perolehan suara sebanyak 2.325 TPS.
Adapun jumlah TPS yang sudah mengunggah Sirekap sebanyak 358.775 TPS atau 43,58 persen. Sementara dari jumlah salah konversi 2.325 dari 358.775 C1 yang terunggah sama dengan 0,64 persen. Angka itu dari total TPS 823.236 dalam Sirekap.
Menurut Hasyim, KPU menyadari terdapat kesalahan hasil perolehan suara yang merupakan konversi hasil pembacaan foto C1 di TPS. Dia mengaku meminta maaf ata kekeliruan tersebut dan berjanji mengoreksi kesalahan tersebut.
"Tidak ada niat dan tindakan KPU beserta jajaran penyelenggara pemilu melakukan manipulasi hasil perolehan suara per TPS hasil unggah formulir C1 TPS dalam Sirekap," ujar dia.
Pilihan Editor: Ketua KPU Sebut Ada 2.325 TPS yang Salah Konversi Formulir C1