Persamuhan Jokowi dan Sultan HB X selama kurang lebih satu jam sejak pukul 10.30 WIB itu berlangsung tertutup dari awal hingga selesai. Awak media tidak dapat kesempatan mewawancarai keduanya ihwal pertemuan itu.
Hanya perwakilan Keraton Yogyakarta yang juga menantu Sultan HB X, yakni Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro, yang memberikan keterangan ihwal kunjungan Jokowi itu.
"Tadi kurang lebih bertemu selama 1 jam, pertemuannya juga tertutup. Jadi saya kalau ditanya ngobrolin apa, saya juga tidak tahu," kata Notonegoro.
Belakangan, Sultan HB X angkat bicara terkait pertemuannya secara tertutup dengan Presiden Jokowi di Keraton Yogya, pada Ahad siang, 28 Januari 2024.
"Betul, tapi saya kan menunggu presiden, saya akan menjembatani, tapi terserah presiden, gitu aja," kata Sultan kepada wartawan di Yogyakarta, Senin, 12 Februari 2024.
Sultan menegaskan, pihaknya telah bersedia jika ditunjuk menjadi mediator pertemuan Jokowi dan Megawati. Namun Sultan menegaskan posisi dirinya hanya menunggu jika diminta.
Meski bersedia menjadi mediator, Sultan menuturkan, posisi dirinya bukanlah pihak yang akan mengambil inisiatif terhadap keinginan pertemuan Jokowi dengan Megawati.
"Yang mengambil inisiatif kan tetap presiden sendiri, ya terserah presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi tidak, kan gitu. Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur," ujarnya.
"Saya kan pasif, bukan ngoyak-ngoyak (mengejar ngejar jadi mediator), gitu lho," dia menambahkan.
Pihak Istana menyatakan Presiden Jokowi selalu terbuka untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan tokoh bangsa, termasuk dengan Megawati.
"Apalagi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat pada Selasa, 13 Februari 2024.
DANIEL A. FAJRI | PRIBADI WICAKSONO | TEMPO
Pilihan Editor: Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati