TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan perpisahan kepada para pegawai pemerintah dalam apel rutin yang digelar tiap Senin. Ini adalah apel terakhir Khofifah di hadapan para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena mulai besok dia akan purna tugas.
"Terima kasih atas kolaborasi, dukungan dan semangat partisipasi dari seluruh masyarakat Jawa Timur selama masa kepemimpinan lima tahun terakhir," kata Khofifah kepada wartawan usai memimpin apel di Surabaya, Senin, 12 Februari 2024.
Di momen apel terakhirnya itu, Khofifah sekaligus mohon doa restu untuk kembali maju di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jawa Timur di penghujung tahun 2024 mendatang.
"Insyaallah saya akan kembali berpasangan dengan Mas Emil Elestianto Dardak di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur tahun 2024," ucapnya.
Kesempatan itu pun digunakannya bersama Emil Dardak, untuk pamitan seiring berakhirnya masa tugas lima tahun periode 2019-2024.
Khofifah mengatakan berbagai prestasi telah diraih selama masa kepemimpinannya.
"Berbagai prestasi yang kita raih itu tak lain berkat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk aparatur sipil negara atau ASN dan berbagai elemen masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah.
Diakuinya juga masih banyak pekerjaan rumah atau PR yang diharapkan dapat diselesaikan oleh penjabat Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, yang kemungkinan besok, 13 Februari 2024, akan ditunjuk oleh menteri dalam negeri.
"Jadi PR-PR kita mudah-mudahan nanti akan dilanjutkan oleh Pak Pj Gubernur Jawa Timur. Begitu juga program reformasi berdampak sebanyak empat item mohon terus bisa dijaga, ditumbuhkembangkan, diluaskan dan diperdalam lagi," kata dia.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan yang masih menjadi PR Pemerintah Provinsi Jawa Timur salah satunya adalah kemiskinan ekstrem di berbagai daerah kabupaten/ kota yang angkanya harus segera di-nol-kan.
"Selain itu meningkatkan investasi demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur, semakin sejahtera," katanya.
Pilihan Editor: Kematian Tragis Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur Pertama Dicegat dan Dibunuh Gerombolan PKI di Hutan Sonde Ngawi