TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan politikus senior Maruarar Sirait di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat siang, 9 Februari 2024. Pertemuan Jokowi dan Maruarar, berlangsung menjelang penutupan kampanye akbar pemilihan presiden atau pilpres 2024.
“Iya, dari dulu ngobrol sama beliau. Kawan lama,” kata Maruarar yang akrab disapa Ara, eks politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat.
Ketika ditanya apa yang dia bahas bersama Jokowi, Ara tidak mengelaborasi lebih jauh. Dia juga tidak menjawab kemungkinan Presiden ikut kampanye bersama Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Putra Sulung Jokowi.
Ara mundur dari PDIP karena ingin bergabung bersama Presiden Jokowi. "Saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," kata Maruarar, di depan Gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam, 15 Januari 2024.
Belakangan, Ara mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran. Ia juga beberapa kali ikut kampanye bersama Prabowo walau tidak masuk struktur Tim Kampanye Nasional pasangan calon 02 itu.
"Dua kali bertarung keras. Akhirnya Pak Jokowi merangkul Pak Prabowo untuk membantu di pemerintahan menjadi menteri pertahanan," kata Ara dalam pidatonya dalam konser Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Deli Serdang, Rabu, 7 Februari 2024.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum merespons pesan singkat saat ditanya kemungkinan Jokowi kampanye besok. Presiden Jokowi sudah menepis isu akan berkampanye. 10 Februari 2024 merupakan kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Jokowi memastikan tidak akan turun gelanggang mempromosikan kandidat dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024. "Yang bilang siapa?" kata Jokowi saat ditanya apakah akan kampanye 10 Februari, dikutip dari video wawancara biro pers di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, 7 Februari 2024.
Kepala negara kembali menyinggung pernyataannya di Halim Perdanakusuma pada Rabu, 24 Januari 2024, soal presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye. "Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye."
Sebelumnya, Jokowi melontarkan pernyataan mengenai presiden boleh memihak dan berkampanye saat memberikan bantuan pesat secara simbolis ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pilihan Editor: Survei Indikator: Anies-Muhaimin 24,1 Persen, Prabowo-Gibran 51,8 Persen, Ganjar-Mahfud 19,6 Persen