TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sosiologi politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubeidilah Badrun memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran. Kalaupun terjadi satu putaran, ia menduga ada kecurangan.
Ubedilah meyakini pilpres akan berlangsung 2 putaran karena survei-survei tidak menunjukkan bahwa akan ada 1 putaran.
"Seluruh lembaga survei ya, itu tidak ada yang menunjukan firm (tegas) 50 persen + 1 itu akan satu putaran," kata Ubedilah di Depok, Rabu, 7 Februari 2024.
Menurut Ubedilah, argumen ilmiah terkait 2 putaran pada pilpres 2024 adalah hasil riset, kemudian 3 pasangan capres-cawapres ini memiliki basis suara yang solid dan sama kuat, sehingga jadi tidak mungkin 1 putaran.
"Kalau 1 putaran terjadi, berarti ada sesuatu yang mungkin masuk kategori dugaan kecurangan," ucap Ubedilah.
Ditanya peluang paslon yang lolos jika terjadi 2 putaran, Ubedilah mengatakan kemungkinannya ada dua versi, yakni Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran, atau Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
"Bisa juga Prabowo dan Ganjar, tapi menurut saya yang lolos kemungkinan Prabowo dan Anies, kemungkinan itu berdasarkan data survei terakhir ya," ungkap Ubedilah.
Hal itu bisa terjadi, kata dia, jika Anies tak melakukan blunder menjelang pencoblosan. "Tapi kalau blunder satu saja nanti yang muncul Prabowo-Ganjar," kata Ubedilah.
Ubedilah mengatakan pilpres akan berlangsung 2 putaran karena persaingannya ketat dan fluktuasi elektabilitas antara pasangan sangat tinggi.
Bahkan dari hasil survei terakhir Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) rata-rata perolehan suara untuk putaran pertama sekitar 30-an persen dan hampir merata kecenderungan dan basisnya.
Ia mencontohkan seperti paslon 01 basisnya secara sosiologis dari nahdliyin, kelompok islam terpelajar dan nasionalis, kemudian pasangan 02 dari kalangan nasionalis dan punya basis yang kuat.
"Pasangan 03 juga basisnya lebih kuat dan lebih historis karena nasionalis PDIP," kata Ubeidillah.
Pilihan Editor: Soal Kampanye Pilpres 2024 Satu Putaran, LKSP: Berdasarkan Survei, Sulit Membenarkan Itu