Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

image-gnews
Mohammad Natsir. Dok.TEMPO/Ali Said
Mohammad Natsir. Dok.TEMPO/Ali Said
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat 31 tahun yang lalu, pada 6 Februari 1993, Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan intelektual, Mohammad Natsir.

Meski telah berpulang, warisannya yang kaya dalam bidang politik, pemikiran, dan dakwah Islam tetap menginspirasi dan memperkaya perjalanan bangsa. 

Dalam mengenang perjalanan hidupnya, berikut adalah profil, pemikiran, gerakan, dan kontribusinya dalam pendidikan dan dakwah yang telah memberikan warna dan arah bagi Indonesia.

Natsir Muda

Dikutip dari Antara, Mohammad Natsir lahir pada 17 Juli 1908 di sebuah desa kecil di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ia merupakan seorang ulama, politikus, dan pemikir Islam yang berpengaruh di Indonesia. 

Menurut salah satu artikel dari Jurnal Dakwah dan Komunikasi STAIN Purwokerto, Natsir mendapatkan pendidikan awal di SD Pemerintah di Maninjau, kemudian pindah ke Holandsch Inlandsch School (HIS) di Solok dan Padang. Ia pun melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang, lalu pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan ke AMS A2 atau SMA jurusan Sastra Barat pada 1927.

Natsir sempat mendapat tawaran beasiswa dari MULO dan AMS untuk belajar di Fakultas Hukum di Jakarta atau Fakultas Ekonomi di Rotterdam, namun ia tidak melanjutkan studinya dan lebih tertarik pada perjuangan Islam. 

Pendidikan agama didapatkan Natsir dari orang tuanya sebelum ia masuk sekolah diniyah di Solok. Ilmu keislamannya semakin kuat ketika ia berguru kepada Ustaz Abbas Hasan, seorang tokoh Persatuan Islam (Persis) di Bandung. Ia juga banyak belajar dari tokoh-tokoh Islam terkemuka seperti H. Agus Salim, Syekh Ahmad Soorkati, HOS Cokroaminoto dan A.M. Sangaji.

Gagasan Pemikiran

Sebagai seorang pemikir, Mohammad Natsir dikenal karena pandangannya yang kritis terhadap hubungan antara agama dan negara. Ia menggagas pemikiran tentang konsep negara sebagai sebuah institusi yang memiliki hak, tugas, dan tujuan tertentu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari NU.or.id, baginya, negara harus memiliki elemen-elemen seperti wilayah, rakyat, pemerintah, kedaulatan, Undang-undang Dasar, serta aturan lainnya. Dengan kedaulatan tersebut, negara memiliki cakupan yang melibatkan seluruh masyarakat, mengikat intuisi-intuisi dalam peraturan hukum, serta memiliki tujuan untuk memimpin dan memberikan bimbingan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. 

Mohammad Natsir juga meyakini pentingnya demokrasi dalam konteks umat Islam, karena melalui sistem demokrasi mereka memiliki kesempatan untuk membuat peraturan hukum sesuai dengan ajaran Islam dan memberikan hak kepada rakyat untuk mengkritik pemerintahan yang tidak adil. Baginya, dasar pemerintahan negara adalah Islam, dan ia merumuskan prinsip-prinsip Islam tentang syura sebagai bentuk theistic democracy, yaitu negara demokrasi yang menjadikan Islam sebagai dasar konstitusi negara. 

Selain itu, melalui tulisan-tulisannya dan perannya dalam organisasi keagamaan, Natsir berusaha menyebarkan nilai-nilai Islam dan memperjuangkan kepentingan umat Muslim. Ia juga turut mendirikan beberapa lembaga pendidikan Islam, termasuk Sekolah Pendidikan Islam pada 1930. 

Gerakan Politik

Di bidang politik, Mohammad Natsir memainkan peran yang signifikan sebagai pemimpin dan aktivis. Ia adalah salah satu pendiri dan pemimpin utama Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah partai politik Islam yang kuat pada masa itu. 

Masyumi memainkan peran penting dalam politik Indonesia pada periode awal kemerdekaan, meskipun partai ini kemudian dibubarkan oleh pemerintah pada tahun 1960-an. Natsir juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dalam periode 1950-1951 dan 1955-1956, dan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung.

Mohammad Natsir diangkat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada 5 September 1950. Kemudian Pada 3 April 1951, dalam sebuah forum sidang parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) Republik Indonesia Serikat (RIS), Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, memberikan julukan "hij is de man" (dialah orangnya) untuk Natsir sebagai pengakuan terhadap pandangannya.

M RAFI AZHARI | MALINI
Pilihan editor: Deretan Buku Pemikiran Sukarno, Termasuk Nasionalisme, Islamisme, Marxisme

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

2 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

6 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

8 hari lalu

Ilustrasi Bus ALS. Wikipedia/Mujiono Ma'ruf
Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.


Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

11 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

19 hari lalu

Peserta malamang pada FBIM 2019, Palangka Raya, Selasa 18 Juni 2019.ANTARA/Muhammad Arif Hidayat
5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Keunikan tradisi Idul Fitri atau lebaran di Sumatera Barat tak kalah dengan daerah lainnya. Di sini ada Malamang, Kabau SIrah, hingga Bakajang.


Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

19 hari lalu

Berbuka dengan Lamang Tapai
Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

Menu lebaran di tiap daerah banyak variannya, termasuk di Sumatera Barat. Makanan ala restoran Padang pun tersaji mulai lamang sampai Itik Koto Gadang


Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

21 hari lalu

Banjir lahar dingin yang terjadi di Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Jumat, 5 April 2024. Foto Istimewa.
Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat sore, 5 April 2024, dipicu hujan deras


Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

25 hari lalu

Sejumlah anggota Pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022. Jambore Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung pada 14 hingga 21 Agustus 2022 ini digelar dengan tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi bertujuan membentuk sikap, perilaku, keterampilan, dan pengalaman kode kehormatan Pramuka Satya dan Darma Pramuka. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.


Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

26 hari lalu

Situasi Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat pada Arus Mudik pada Kamis 14 April 2023. TEMPO/Fachri Hamzah
Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan Satgas RAFI untuk memastikan stok BBM aman.