TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sedulur Jokowi, dan Jokowi Arus Bawah melaporkan seniman Butet Kartaredjasa atas pantun sindirannya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Polda DIY.
"Dari video-video yang beredar Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi," kata Ketua Projo DIY Aris Widyartanto kepada wartawan di Polda DIY, Selasa 30 Januari 2024.
Adapun Butet menyampaikan sindiran terhadap Jokowi lewat pantun di acara kampanye terbuka bertajuk Hajatan Rakyat untuk pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Alun Alun Wates Kulon Progo, Yogyakarta, pada Ahad, 28 Januari 2024.
Menanggapi laporan tersebut, Butet mengkritik balik orang yang melaporkannya ke Polda DIY dengan tuduhan penghinaan.
"Mereka orang bodoh. Kalau lapor ke Bawaslu," kata Butet kepada Tempo, saat menghadiri Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Februari 2024.
Baca Juga:
Butet menyatakan menunggu hasil laporan yang dilayangkan relawan Jokowi atas dirinya setelah berkampanye di Yogyakarta.
"Kalau lapor ke polisi kami tunggu, polisinya netral tidak. Kalau polisi memproses, ya, polisinya enggak netral," tutur Butet, sembari duduk di tribun GBK menyaksikan jalannya Konser Salam Metal.
Sebelumnya Butet menyatakan tak mempermasalahkan pelaporan atas dirinya itu. Karena katanya, relawan Jokowi seperti Projo sedang pansos alias panjat sosial dari pantun yang dibacakan di atas panggung.
"Oh tidak apa apa kalau melaporkan saya, karena Projo-nya sedang pansos atau panjat sosial dari pantun saya," kata Butet di rumahnya, Yogyakarta.
Butet mengatakan apa yang disampaikan di panggung bukan atas dasar penghinaan kepada Presiden Jokowi. Apa yang disampaikan itu merupakan kebebasan menyampaikan pendapat. "Karena ini masalah kebebasan berekspresi," tutur dia.
Mengenai sindirannya itu, Butet mengatakan hanya mengartikulasikan diri secara bebas melalui media seni. Ia mengatakan biasa mengekspresikan diri melalui karya tulis entah puisi, cerpen, pantun, atau naskah monolog atau di panggung pertunjukkan.
Dibela Timnas Amin
Tim hukum dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dan Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas Amin sepakat bekerja sama untuk mendampingi kasus pelaporan terhadap Butet.
Selanjutnya: Bukan masalah nol tiga atau nol berapa