Kampus lain yang juga melakukan hal yang sama adalah Universitas Jenderal Soedirman. Rektor Unsoed Akhmad Sodiq juga membuat video mirip dengan Suroso yang beredar di akun TikTok yang sama @enaknya.ngapain.y8. Video Akhmad diposting pada Ahad, 4 Februari 2024. Adapun video Akhmad juga tak diposting di media sosial resmi kampus.
Dalam video yang diunggah di akun tersebut, Akhmad menyampaikan sejumlah poin yang isinya tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Suroso. Dia mengapresiasi kinerja Jokowi mulai dari infrastruktur, penanganan pandemi Covid-19 hingga Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20.
Dia juga menyampaikan ajang Pemilu 2024 merupakan pencarian pemimpin yang bisa melanjutkan kinerja Jokowi. Selain itu, dia juga mengungkapkan setiap orang memiliki hak demokrasi menyampaikan pendapat yang harus dihargai.
“Silakan menggunakan tapi hindari memaksakan pendapat. Pendapat sekelompok orang tidak bisa dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya dalam video tersebut.
Di akun TikTok tersebut juga ada sejumlah video dari wakil rektor maupun rektor kampus di PTN dan PTS yang bersuara mengenai demokrasi dan Pemilu 2024. Tak hanya itu, konten di akun tersebut juga berisi berbagai macam video yang narasinya berisi dukungan kepada pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran.
Ketika dimintai tanggapan ihwal video tersebut, Akmad tak merespons pesan maupun panggilan telepon Tempo.
Pengamat politik Rocky Gerung meragukan integritas kampus yang memuji Jokowi. Ia menilai pemerintahan Jokowi mengesampingkan etika dan kinerjanya tak cukup baik. “Kabinetnya berantakan,” kata Rocky saat dihubungi oleh Tempo pada Sabtu, 3 Febuari 2024.
Rocky menduga kampus yang menyatakan kinerja Jokowi berhasil memiliki masalah kepemimpinan. Misalnya, pimpinan kampus itu berpotensi terkena masalah hukum. "Mau rektor, dekan, atau dosen yang berhubungan dengan negara dan ketahuan nyolong, itu pasti ada datanya," katanya.
Adapun Suroso membantah pernyataan Rocky. Dia mengklaim kampus yang ia pimpin di bawah naungan Muhammadiyah itu bersih dari praktik korupsi. "Insyaallah kalau disandera kasus hukum kami tidak ada. Baik KPK maupun Kejaksaan. Kami hanya menunjukkan pandangan kami terhadap kinerja Presiden," katanya.
YUNI ROHMAWATI | DEVY ERNIS
Pilihan Editor: Petisi 'Tandingan' Kampus Kritik Jokowi, 17 Akademisi dan Alumni PTN PTS Sebut Demokrasi Sehat