TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan dengan lantang bahwa rakyat yang penakut karena tidak mengerti perundang-undangan.
"Tidak mau dan maunya hanya disuruh-suruh, haknya tidak dipergunakan," kata Megawati dalam pidatonya di acara Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Februari 2024.
Pernyataan presiden ke-5 tentang "rakyat penakut" itu bermula dari pertanyaanya bahwa siapa yang kerap menerima bantuan sosial (bansos). Namun jawaban para pendukung, loyalis, yang hadir di GBK, menurut dia, belum menjawab dengan keras.
Megawati meminta para pendukung itu supaya menjawab lagi pertanyaanya apakah dengan keras menyukai pemimpin yang suka mengintimidasi rakyat. "Sampai di sini mau meledak, kan Ibu yang sudah tua aja bisa. Tidak...! Susah amat sih, keluar suara. Itu karena penakut," tutur Megawati, di tribun VIP, sebelum Ganjar Mahfud berpidato.
Selanjutnya, kata Mega, hak rakyat untuk bersuara itu harus digunakan. Hak itu, kata Megawati, terlindungi oleh undang-undang Republik Indonesia. "Bukan undang-undang si Badu atau apa. Ingat, lho," tutur Megawati, di hadapan ribuan pendukung Ganjar-Mahfud.
Megawati juga menyinggung soal pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menurut dia, kalau kader PDIP sudah berjanji memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud satu putaran, maka dukungan kepada pasangan nomor urut 3 itu harus menang dalam satu putaran.
"Kalau misalnya Bu, enggak bisa satu putaran, karena diintimidasi, Bu. Udah jangan jadi anggota PDI Perjuangan," kata presiden ke-lima itu sambil menggoyang tangannya. "Keluar ae (saja), karena yang namanya anak buah saya itu kayak banteng ketaton."
Pilihan Editor: Ramai Dikritik Sivitas Akademika dari Berbagai Kampus, Jokowi: Hak Demokrasi