TEMPO.CO, Batam - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengajak masyarakat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang dinilai dapat melanjutkan program pembangunan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan Ansar di acara "Kegiatan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan Polri Presisi untuk Negeri” di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam, pada Jumat kemarin, 2 Februari 2023.
Ajakan untuk memilih capres yang melanjutkan program Jokowi disampaikan Gubernur Kepri itu berulang kali sepanjang sambutannya.
"Kami mengajak kita semua untuk berkomitmen presiden yang akan datang adalah pemimpin yang benar-benar memahami program-program yang telah dijalankan oleh Presiden kita saat ini," kata Ansar.
Ansar mengatakan, jika masyarakat memilih presiden yang memahami program-program Jokowi akan memungkinkan pembangunan dilanjutkan.
"Sayang (pembangunan) jika dimulai dari awal lagi, dengan sibuk meminta ini dan itu. Saatnya kita melanjutkan pembangunan dan menuju pelabuhan kesejahteraan yang kita impikan," ujarnya.
Ansar turut mengajak masyarakat untuk berdoa agar terjadi pilpres satu putaran. Menurut dia, pemilihan dalam satu putaran dapat menghemat anggaran hingga Rp27 triliun.
“Jika Rp 27 triliun itu dialokasikan untuk provinsi di Indonesia, sudah banyak infrastruktur yang dapat dibangun," katanya.
Ia juga mengajak warga berdoa dengan harapan pemilu berjalan baik dan mendapatkan presiden yang melanjutkan program-program pembangunan Jokowi. Berikut rekam jejak Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Profil Ansar Ahmad
Dilansir dari laman resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kepri, Ansar lahir di Kijang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 10 April 1964. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 3 Kijang, Bintan Timur, SMP Negeri 4 Tanjungpinang, dan SMA Negeri 2 Tanjungpinang.
Ansar kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Riau Pekanbaru hingga lulus pada 1989. Sementara pendidikan Strata 2 bidang Magister Manajemen diraihnya dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Pada 1992, ia kembali ke Tanjungpinang dan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor pemerintahan Kabupaten Kepri.
Selanjutnya: Dua tahun berkarier sebagai ASN…