TEMPO.CO, Jakarta - Cawapres nomor urut 03 Mahfud Md menceritakan kisah mantan Presiden Soeharto di hadapan para mantan anak buahnya. Dia menceritakan itu pada acara perpisahan di halaman Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka 15, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2024.
Kepada para pegawai Kemenkopolhukam, Mahfud meminta mereka bekerja dengan penuh kejujuran dan tidak boleh culas. "Setiap keculaaan itu akan menimbulkan akibat buruk bagi siapapun. Hanya nunggu waktu," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini selamat dari hukuman Tuhan dan alam semesta. "Oleh sebab itu hati-hati setiap keculasan itu hanya menambah tumpukan-tumpukan penderitaan yang akan terjadi nanti pada saatnya," kata Mahfud.
Mahfud pun menceritakan kisah Soeharto yang sangat berkuasa pada masanya. Saking berkuasa, Mahfud menceritakan pada saat krisis cabai, Soeharto meminta para menterinya makan cabai dalam rapat kabinet. "Pak Harto makan lomboknya pura-pura, tapi menterinya makan lombok beneran sampai merah matanya begitu," tutur Mahfud.
Namun, ketika lengser pada 1998, Mahfud bercerita semua orang dekat Soeharto lari. Menurut dia, itu merupakan bentuk hukuman. "Semua orang dekatnya pada lari sesudah beliau jatuh. Itulah hukuman di mana-mana, kecuali orang mau berhati-hati dan menghitung diri," kata Mahfud.
Acara perpisahan ini digelar Mahfud sehari setelah dirinya mengajukan surat pengunduran diri sebagai Menkopolhukam kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada Kamis sore, 1 Februari 2024. Ia menyampaikan terima kasih hingga minta maaf dalam pertemuannya dengan Jokowi.
Usai pertemuan yang berlangsung lebih dari sepuluh menit, Mahfud Md mengatakan persamuhannya dengan Jokowi berlangsung tanpa ada ketegangan. “Kami bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan. Kami sama-sama tersenyum,” kata eks Hakim Konstitusi saat memberikan keterangan bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Mahfud menyebut dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan juga rasa terima kasih atas jasanya sebagai Menko Polhukam sejak Oktober 2019, terlama dibandingkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Wiranto. Mahfud akan resmi tak menjabat Menko Polhukam setelah terbit surat Keputusan Presiden.
Pilihan Editor: Presiden Jokowi Tepis Isu Ketidaknyamanan dalam Kabinet: Biasa Saja