INFO NASIONAL - Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar menyebut Kota Padang adalah kota paling toleran atau toleransi. Sebab, pertama, di Padang belum pernah ada kejadian menyerang tempat ibadah, atau ancaman bom di tempat ibadah.
"Itu tidak pernah ada. Tidak ada yang namanya rusuh sesama umat beragama di Kota Padang," kata Ekos, Kamis, 1 Februari 2024.
Kedua, Ekos melanjutkan, di Padang terdapat klenteng, vihara, gereja, dan banyak masjid yang sudah berdiri sejak lama. "Itu sudah berdiri bukan satu dua tahun, tapi sudah ratusan tahun. Nah, sampai hari ini tidak ada terjadi hal-hal yang disebut intoleran," ujarnya.
Ketiga, setiap mengadakan acara Kota Padang selalu melibatkan semua etnis. "Kalau Cap Go Meh Barongsai ataupun ada yang dari Nias pada sajian acaranya, itu sudah biasa. Barongsai itu setiap tahun atau acara Lebaran Idul Fitri atau festival selalu ada Barongsai di daerah Kota Tua Padang," kata Ekos.
Karena itu, Ekos menegaskan, masyarakat Kota Padang tidak pernah menghujat sesama umat beragama ataupun etnis. "Jadi sudah biasa saja. Bahkan sekolah mulai dari SD sampai SMA itu ada yang dikelola yayasan katolik dan itu sudah puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Tidak ada masalah. Siswanya ada muslim, budha, kristen, sudah biasa dan tidak pernah terjadi yang namanya heboh atau ribut," ujarnya.
Meski dari dahulu Sumatera Barat dengan Ibu Kota Padang mayoritas muslim, tapi kini ada masyarakat yang non muslim. "Awalnya memang 100 persen muslim orang sini, tapi kemudian ada pendatang, pendatang jadi keluarga besar kami, dan itu paling tinggi diperkirakan sekitar 20 persen, mungkin di bawah itu dan selebihnya muslim," kata Ekos.
Menurut dia, masyarakat Padang sangat menerima saudara non muslim. "Makanya saya bilang tidak pernah ada keributan etnis, atau masalah agama. Walaupun ada minoritas tidak pernah kami memperlakukan dengan intimidasi, tidak pernah".
Karena itu, Ekos menegaskan, Kota Padang paling toleran, bahkan sangan toleransi. "Banyak etnis di sini, beragam macam agama di sini, rumah ibadah pun lengkap di sini. Jadi tidak pernah menganggu dan tidak ada yang pernah terganggu. Kami sangat toleran sekali bahkan seperti keluarga," ujar Ekos. (*)