TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan bantuan pangan atau bansos cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin, 29 Januari 2024. Jokowi menyebut alasannya membagikan bansos karena naiknya harga beras lantaran gagal panen di hampir semua negara.
“Yang paling penting bapak ibu. Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Juli malah keterusan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cekap, bisa dilanjutkan lagi,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan pers Sekretariat Presiden pada Senin malam, 29 Januari 2024.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan bahwa kegagalan panen tersebut diakibatkan perubahan iklim. Hal tersebut menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.
Untuk itu, Kepala Negara selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional membagikan bansos untuk tahun ini pertama kali diserahkan langsung oleh Jokowi pada 2 Januari 2024 di Cilacap. Jokowi mengupayakan bantuan pangan atau bansos ini dapat berjalan hingga Juni 2024.
Untuk tahun 2024 ada peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Beras. Dari sebelumnya 21,3 juta KPM pada 2023 menjadi sebanyak 22 juta KPM. Bantuan pangan beras 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK.
Jokowi mendatangi Keraton Kilen Yogyakarta atau kediaman Sri Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Keraton Jogja pada Ahad, 28 Januari 2024. Jokowi mengatakan dalam pertemuan itu dia bersama Sri Sultan membicarakan situasi global dan nasional.
"Ya banyak (yang dibicarakan), berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024.
Pembagian bansos di tahun politik ditengarai berdampak pada suara calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak Jokowi. Kubu politik lawan dari Prabowo-Gibran sudah menyuarakan kritik berulang kali soal pembagian bansos di berbagai daerah saat kunjungan Jokowi.
Menanggapi berbagai kontroversi soal politisasi bansos, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bantuan merupakan kebijakan afirmatif pemerintah dari APBN untuk merespons dampak el nino dan harga pangan yang tinggi. “Dari rakyat juga,” kata Ari saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Senin, 29 Januari 2024.
Pilihan Editor: Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye