Para Imigran gelap ini mogok makan karena menuntut bertemu dengan pemerintah Australia untuk menyampaikan keinginan mereka tinggal di negara tersebut. "Paman saya tinggal di sana dan mengatakan Australia nyaman untuk ditinggali," ungkap seorang pemuda Imigran usia 17 tahun, kepada Tempo. Ia berniat untuk meneruskan sekolahnya di Negara Kangguru itu.
Total ada 13 orang yang pingsan karena melakukan aksi mogok makan yang dilakukan para imigran gelap asal Afganistan ini sejak Minggu (14/6) pukul 00.00 WIB. Sembilan di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Daerah M Yunus Bengkulu, "Rata-rata kekurangan energi dan cairan," ujar dr Reza Febrian, dokter jaga Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD M Yunus Bengkulu. Namun, tidak ada gejala penyakit lain yang perlu dikhawatirkan.
HARRI PRATAMA ADITYA