TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto tidak terlalu memusingkan penilaian rendah soal kinerjanya di Kementerian Pertahanan. Menurutnya yang paling penting adalah evaluasi dari rakyat.
Prabowo menyampaikan ini saat menerima dukungan dari Solidaritas Nelayan Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Januari 2024. Awalnya Ketua Umum Gerindra itu diminta berjoget untuk para relawan.
Namun, dengan bergurau ia menolak sebab kerap ada pihak yang menyinggung calon presiden harus punya gagasan.
"Kalau kata orang Betawi emang gue pikirin. Sorry ye. Dikira gue sedih dapet 11 dari 100. Nanti yang penting nilai yang diberi rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Rival Prabowo dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan sempat memberikan nilai 11 dari 100 kepada Kementerian Pertahanan debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2024. Nilai itu dia berikan setelah diminta oleh capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo. Eks Gubernur Jawa Tengah sempat memberikan penilaian 5 kepada kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Anies memberikan penilaian rendah itu setelah dia mengkritik soal sejumlah kebijakan Kementerian Pertahanan. Di antaranya soal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dan soal keterlibatan sejumlah orang dekat Prabowo dalam proyek di Kemenhan.
Prabowo sebelumnya sempat mengungkit soal pembelian alutsista bekas saat berkampanye di Lampung, Kamis, 9 Januari 2024. Dia kembali menegaskan bahwa alutsista yang akan dibeli Indonesia masih dalam kondisi baik.
“Ndoro, aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja. Aku perang. Masa orang perang mau pakai barang yang gak bagus,” kata Prabowo.
Dalam debat capres Ahad lalu, Prabowo Subianto sempat menyatakan data yang dipaparkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak tepat. Akan tetapi, Prabowo tak mau membuka data yang dia miliki ketika mendapat tantangan dari keduanya. Prabowo beralasan tak mendapatkan waktu yang cukup serta data tersebut sebagai rahasia negara.
Pilihan Editor: Beda Pandangan soal Debat Capres, Apa Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin?