TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Lembong, Co-Captain Timnas AMIN menyebut bahwa jika paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang, maka dirinya akan menjadi pembela kelas kelas menengah ke bawah dan kelas menengah. Pernyataan tersebut disampaikan mantan Menteri Investasi tersebut dalam sesi “Locker Room Timnas AMIN” yang diadakan oleh Ubah Bareng di Surabaya, pada Senin, 8 Januari 2024.
Sebelumnya, dalam acara yang dipandu oleh Ais Shafiyah Asfar yang juga merupakan jubir muda Timnas AMIN tersebut, Thomas Lembong terlebih dahulu ditanya mengenai upaya paslon AMIN dalam mengatasi permasalahan sandwich generation atau generasi sandwich. Lebih lanjut, Thomas Lembong terlebih dahulu menjelaskan bahwa generasi sandwich memiliki keterkaitan dengan kelas menengah.
Selain itu, ia turut menjelaskan bahwa semua negara sukses yang ekonominya bertumbuh secara berkelanjutan ditopang oleh kelas menengah yang kuat. Namun demikian, menurut Thomas Lembong, di Indonesia, kelas menengah utamanya kelas menengah ke bawah dan kelas menengah yang jarang tersentuh oleh kebijakan pemerintah.
“Semua negara yang makmur secara berkelanjutan, terus-terusan itu kelas menengahnya tebal, kuat. Jadi mungkin jika Pak Anies dan Muhaimin terpilih, saya mau menjadi pembela kelas menengah, terutama kelas menengah-menengah dan kelas menengah ke bawah,” ujarnya dalam acara yang digagas Ubah Bareng tersebut.
Selain itu, Tom Lembong juga turut menekankan bahwa membela kelas menengah, utamanya kelas menengah dan kelas menengah kebawah merupakan hal yang penting, karena kelompok masyarakat tersebut yang ia sebut jarang tersentuh oleh kebijakan pemerintah. Dalam elaborasi lebih lanjut, Thomas Lembong juga menyebut bahwa kelompok masyarakat dari kelas menengah ke atas dan kelompok atas sudah mapan, sementara itu kelompok masyarakat miskin sudah mendapatkan banyak intervensi dari pemerintah.
“Kenapa ini penting? Karena kelas menengah ini yang paling minim program, paling minim intervensi pemerintah, orang kaya sudah mapan, yang berpenghasilan rendah ada berbagai macam program. Justru kelas menengah ini yang relatif terbengkalai,” ujar Tom Lembong.
Harus Menggeser Fokus
Lebih lanjut, Tom Lembong juga menyebut bahwa meskipun investasi sudah banyak masuk di Indonesia, tetapi hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena investasi yang selama ini ditanamkan di Indonesia hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik.
Fokus tersebut menurut pria yang memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong tersebut yang menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak signifikan, harga bahan pangan mengalami kenaikan, dan biaya hidup yang juga naik. Kendati begitu, meskipun investasi pembangunan infrastruktur masih akan terus dilanjutkan, tetapi menurut Thomas Lembong, prioritas pemerintah harusnya digeser ke sektor kesehatan dan pendidikan.
“Balik lagi, kita harus geser fokus dari infrastruktur terutama yang mercusuar, yang bombastis kepada yang diperlukan masyarakat kita sehari-hari, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” kata dia.
Pilihan Editor: Lingkar Kehidupan Thomas Lembong, Dulu Penasihat Jokowi Sejak Gubernur DKI dan Capres, Berulang Bersama Anies Baswedan