TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud Md membagikan kisah persahabatannya dengan seorang pendeta di Yogyakarta. Cerita itu disampaikan Mahfud saat berpidato dalam Konser Lilin Putih di Balai Sarbini, Rabu malam, 3 Januari 2024.
Mahfud Md menyebut sahabatnya itu bernama Humprey yang mengabdikan diri menjadi seorang pendeta. Persahabatan Mahfud dan Humprey itu terjadi karena sama-sama berada dalam kelompok diskusi Dialog Lintas Iman.
"Dia seorang pendeta, kalau diskusi hari Jumat pendeta ini yang mengantar saya ke masjid," kata Mahfud Md yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin di Balai Sarbini, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Tak hanya itu, Mahfud menyebut Humprey sering sekali mengingatkan Mahfud untuk salat ketika sedang berdiskusi pada Jumat siang. Sikap saling mengingatkan turut dilakukan Mahfud kepada Humprey saat hari Minggu. "Kalau diskusinya hari Minggu saya yang mengantar dia ke gereja," kata Mahfud.
Mahfud Md Bilang Kunci Kesatuan adalah Toleransi
Calon wakil presiden Mahfud Md menghadiri Konser Lilin Putih di Balai Sarbini, pada Rabu malam, 3 Januari 2023. Dalam sambutannya, Mahfud menerangkan bagi seorang Muslim di Indonesia nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dinilai penting.
"Saya merefleksi pengalaman pribadi saya dulu, ajakan kesatuan bangsa merupakan perjuangan yang saya lakukan sejak ikut dalam gerakan-gerakan mahasiswa," kata Mahfud seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Mahfud Md mengatakan guru-gurunya di pondok pesantren sejak kecil memang mengajarkan persatuan bangsa. Mahfud menyebut sering mengikuti pandangan seperti Gus Dur, Syafii Maarif, dan Nurcholis Madjid.
Sosok tersebut, menurut Mahfud, merupakah tokoh terkemuka Islam yang mempromosikan persatuan sekaligus dari merekalah Mahfud mendengar istilah keislaman dan keindonesiaan. "Keislaman dan ke-Indonesiaan harus menyatu, bukan berarti Islam lalu mau menjadi mendominasi, bukan, harus menyatu, intinya orang Islam indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Timur Tengah," kata Mahfud.
Artinya, kata Mahfud, dalam keislaman ada sumpah setia kepada negara. Sebab, di Indonesia hidup bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, ras dan daerah yang semuanya menyatu secara inklusif.
"Kunci kebersatuan ini adalah toleransi. Bagi saya, keislaman dan keindonesiaan bukan hanya melahirkan toleransi, lebih dari itu adalah akseptasi, kita saling menerima dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama," kata dia.
Dalam kegiatan itu, hadir pula calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersama jajaran pucuk pimpinan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. Selain itu, dalam acara itu juga ada penyerahan penghargaan Tokoh Pembawa Damai ke Pastur Dharana Moniaga, Yenny Wahid, Peter Lesmana dan I Gede Kanjeng Raden Tumenggung Romo Asun Gotama dan Roy Wibisonl Napitupulu.
Konser dimeriahkan penyanyi-penyanyi kenamaan Tanah Air. Antara lain Eka Deli, Once Mekel, Stevan Pasaribu dan Jamaica Cafe. Ditampilkan pula lagu-lagu dan tari-tari dari berbagai daerah di Indonesia.
Pilihan Editor: Mahfud Md Klaim Berjasa Hidupkan Kembali GKI Yasmin usai Polemik 15 Tahun