Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi 1 Januari 2007, Pesawat Adam Air Penerbangan 574 Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Tak Pernah Ditemukan

image-gnews
Pesawat Adam Air Penerbangan 574 jurusan Jakarta-Surabaya-Manado, jatuh di Selat Makassar, Majene, setelah transit di Surabaya pada 1 Januari 2007. Setelah pencarian berbulan-bulan, kotak hitam ditemukan di kedalaman 2.000 meter pada 28 Agustus 2007. Kecelakaan ini menewaskan seluruh orang di dalamnya yang berjumlah 102 orang (96 penumpang dan 6 awak. Wikipedia
Pesawat Adam Air Penerbangan 574 jurusan Jakarta-Surabaya-Manado, jatuh di Selat Makassar, Majene, setelah transit di Surabaya pada 1 Januari 2007. Setelah pencarian berbulan-bulan, kotak hitam ditemukan di kedalaman 2.000 meter pada 28 Agustus 2007. Kecelakaan ini menewaskan seluruh orang di dalamnya yang berjumlah 102 orang (96 penumpang dan 6 awak. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 17 tahun lalu atau 1 Januari 2007, pesawat Adam Air Penerbangan 574 jatuh di Selat Makassar. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 orang tewas. Hingga saat ini korban dan bangkai pesawat tidak ditemukan.

Kilas balik peristiwa pesawat jatuh Adam Air Penerbangan 574 di Selat Makassar

Pesawat Adam Air Penerbangan 574 merupakan sebuah penerbangan domestik jurusan Jakarta-Surabaya-Manado. Setelah transit di Bandara Juanda (SUB), Surabaya, pesawat lepas landas pukul 12.55 WIB menuju Bandara Sam Ratulangi (MDC), Manado. Pesawat tersebut direncanakan tiba pukul 16.14 WITA.

Namun pesawat tersebut dilaporkan putus kontak dengan Pengatur lalu-lintas udara (ATC) Bandara Hasanuddin Makasar setelah kontak terakhir pukul 14:53 WITA. Posisi akhir pesawat tercatat berada pada jarak 85 mil laut barat laut Kota Makassar pada ketinggian 35.000 kaki. Pesawat yang membawa 96 penumpang dan 6 awak itu dikabarkan hilang.

Pesawat Adam Air tersebut diduga jatuh pada koordinat 3°13′92″LS,119°9′17″BT berdasarkan sinyal darurat yang diterima sistem pendeteksi sinyal darurat milik Singapura. Sinyal lokator suar darurat pesawat (ELBA) dari burung besi nahas itu kemudian juga diterima oleh radar Bandara Hasanuddin Makasar pada pukul 22:00 WITA.

Keesokan harinya, instansi berwenang termasuk Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dan Koordinator tim SAR Marsekal Udara Pertama Eddy Suyanto mengumumkan bahwa pesawat sudah ditemukan. Adam Air dilaporkan menabrak pegunungan di ketinggian 8.000 kaki di desa Rangoan, Sulawesi Barat, kurang lebih 250 kilometer dari Makassar.

Kabar itu juga menginformasikan bahwa sebanyak 90 korban tewas. Sementara 12 orang lainnya belum ditemukan. Namun, tim SAR ternyata tidak menemukan bangkai pesawat pada lokasi tersebut. Informasi penemuan ini kemudian pada malam harinya akhirnya diralat, setelah. Otoritas kemudian meminta maaf atas kesimpangsiuran informasi.

Secara rinci, pesawat Adam Air Penerbangan 574 membawa 96 orang penumpang. Terdiri dari 85 dewasa, 7 anak-anak dan 4 bayi. Dipiloti oleh Kapten Refri Agustian Widodo dan co-pilot Yoga Susanto, disertai pramugari Verawati Chatarina, Dina Oktarina, Nining Iriyani dan Ratih Sekar Sari. Pesawat tersebut juga membawa 3 warga Amerika Serikat.

Setelah 7 bulan pesawat dinyatakan hilang, kotak hitam Adam Air Penerbangan 574 akhirnya ditemukan pada 27 Agustus. Benda tersebut diitemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat pada pukul 12.19 WIB. Selain perekam data penerbangan atau FDR ini, juga ditemukan perekam suara kokpit di kedalaman 2.000 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Tatang Kurniadi memastikan dalam penemuan kotak hitam Adam Air di perairan Majene, Sulawesi Barat itu, tidak ditemukan serpihan-serpihan bekas tubuh manusia. Adapun Pencarian dan pengangkatan kotak hitam pesawat dari dasar laut ini, dilaporkan memakan biaya lebih dari Rp 27 miliar.

Setelah 14 bulan kemudian pasca-insiden, pada Selasa, 25 Maret 2008 KNKT mengumumkan kesimpulan mereka bahwa kecelakaan pesawat Adam Air pada Januari 2007 dipicu adanya penyimpangan pada sistem navigasi di pesawat. Fokus konsentrasi pilot pada malfungsi IRS mengalihkan perhatian terhadap instrumen lain sehingga pesawat lepas kendali.

Tatang Kurniadi menjelaskan, dalam rangka tindakan koreksi sistem navigasi, IRS Mode Selector Unit Nomor 2 (kanan) dialihkan ke posisi mode attitude (ATT). Akibatnya, automatic pilot tidak berfungsi, setir kemudi netral di tengah dan pesawat mulai miring ke kanan. Suara peringatan Bank Angle mulai terdengar saat pesawat miring ke kanan melewati 35 derajat.

Tapi hingga 100 derajat, kata Tatang, pilot tidak melakukan roll agar kembali normal. Dalam posisi demikian, pesawat diupayakan naik lagi (nose up). Pada kecepatan Mach 0,926, pesawat mengalami kerusakan struktur signifikan. Tekanan penerbangan berubah cepat dari positive 3,5g menjadi negatif 2,8g.

“Saat itu pesawat kritis tidak dapat dikendalikan,” ujar Tatang dalam paparan di kantor Departemen Perhubungan, saat itu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | JONIANSYAH  I  RIEKA RAHADIANA

Pilihan Editor: Pemerintah Akui Tak Sanggup Cari Adam Air

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Expat. Roasters Buka Cabang Keempat di Surabaya, Terbesar dan Punya Konsep Sustainability

4 hari lalu

Pembukaan Expat. Roasters Dharmahusada Surabaya.
Expat. Roasters Buka Cabang Keempat di Surabaya, Terbesar dan Punya Konsep Sustainability

Pada grand opening kali ini, Expat. Roasters juga meluncurkan es krim yang kini tersedia di semua cabang.


26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

6 hari lalu

FIKKIA UNAIR Kampus Mojo Sebagai Lokasi Pendidikan Kedokteran. Sumber: istimewa
26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

Sebanyak 27 kampus di Surabaya masuk ke dalam daftar perguruan terbaik versi EduRank 2024. Berikut ini rincian lengkapnya.


Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

8 hari lalu

Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, meluncurkan EU-ASEAN Green Diplomacy Weeks 2024 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

Uni Eropa mendukung Smart City di IKN.


ARTSUBS 2024 Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar Digelar di Surabaya

9 hari lalu

Salah satu karya seni instalasi yang dipamerkan pada kegiatan ARTSUBS 2024 di Pos Bloc, Surabaya, 26 Oktober 2024. Menampilkan 154 seniman seni rupa dengan total 200 lebih karya, even yang pertama digelar di Surabaya itu disebut terbesar dibandingkan even serupa di kota-kota lain. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
ARTSUBS 2024 Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar Digelar di Surabaya

Sekitar 200 karya seni rupa dari 150 seniman dipamerkan dalam kegiatan ARTSUBS 2024 di Pos Bloc Surabaya.


Tiga Hakim PN Surabaya Ditangkap di Kediaman Masing-Masing Sebelum Berangkat Bekerja

11 hari lalu

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar memberikan keterangan kepada media dalam konferensi pers Kejaksaan Agung soal Penyidikan Dugaan Suap Gratifikasi Oknum Hakim PN Surabaya di Gedung Kartika, Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Tiga Hakim PN Surabaya Ditangkap di Kediaman Masing-Masing Sebelum Berangkat Bekerja

3 Hakim PN Surabaya yang membebaskan Ronald Tannur ditangkap di apartemen mereka di Surabaya.


Eri-Armuji Gunakan Slide Presentasi saat Debat, KPU Surabaya: Tidak Dilarang

18 hari lalu

Partai Golkar saat memberikan rekomendasi kepada pasangan Eri Cahyadi - Armuji untuk maju dalam Pilkada Kota Surabaya. ANTARA/HO-TIm Golkar Surabaya
Eri-Armuji Gunakan Slide Presentasi saat Debat, KPU Surabaya: Tidak Dilarang

Komisioner KPU Surabaya, Subairi menyatakan bahwa tidak ada larangan penggunaan slide presentasi untuk paslon tunggal.


Maliq & D'Essentials Pindah Venue Konser di Surabaya Demi Puaskan Penonton

24 hari lalu

Maliq & D'Essentials menghadiri konferensi pers Tur Album Can Machines Fall In Love? di Jakarta pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Marvela
Maliq & D'Essentials Pindah Venue Konser di Surabaya Demi Puaskan Penonton

Konser Maliq & D'Essentials akan digelar di Surabaya Convention Center, Pakuwon Mall pada Jumat, 25 Oktober 2024.


Ramai Protes soal Pameran Rokok Internasional di Surabaya, Begini Tanggapan Pemkot

25 hari lalu

Aksi Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) di Kota Kota tolak penyelenggaraan WTA 2024 yang sedang diselenggarkan di Surabaya pada 9 -10 Oktober 2024. Dokumentasi Foto Oleh: IYCTC
Ramai Protes soal Pameran Rokok Internasional di Surabaya, Begini Tanggapan Pemkot

Akademisi hingga aktivis kesehatan kecewa dengan penyelenggaraan pameran rokok internasional atau World Tobacco Asia (WTA) di Surabaya selama 4 kali.


Izinkan Pameran Rokok Internasional, Surabaya Dinilai Gagal sebagai Kota Layak Anak

26 hari lalu

Aksi Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) dan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) di Kota Kota tolak penyelenggaraan WTA 2024 yang sedang diselenggarkan di Surabaya pada 9 -10 Oktober 2024. Dokumentasi Foto Oleh: IYCTC
Izinkan Pameran Rokok Internasional, Surabaya Dinilai Gagal sebagai Kota Layak Anak

Pameran World Tobacco Asia 2024 dijadwalkan berlangsung di Surabaya pada 9-10 Oktober 2024 dinilai menjadi ancaman nyata dan berisiko besar terhadap kesehatan jutaan anak dan remaja di Indonesia.


43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

29 hari lalu

Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

Bung Tomo meninggal dunia 43 tahun yang lalu pada 7 Oktober di Arab Saudi. Berikut perjuangan salah satu ikon pahlawan nasional asal Surabaya.