TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud Andika Perkasa mengakui penyebab elektabilitas calon presiden pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md masih rendah karena terkendala logistik di internal. Andika menyebut dalam pembuatan alat peraga kampanye (APK) pihaknya masih kekurangan.
“Kalau itu pasti (terkendala logistik). Kemampuan kami membuat APK, misalnya membuat kaus itu jauh dari jumlah pemilih. Wah jauh sekali,” kata Andika kepada Tempo saat ditemui usai kegiatan Ganjar-Mahfud 45 Hari Menuju Kemenangan di Djakarta Theater, pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Andika menyebut dalam memproduksi kaus untuk berkampanye, dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia, TPN hanya bisa menjangkau 10 persen. “Hanya mampu 10 persen. Jadi itulah kemampuan kami sebenarnya,” kata Andika.
Meski demikian, Andika mengatakan kondisi seperti itu tidak membuat TPN Ganjar-Mahfud merasa kecil hati. Menurut dia, para pemilih tidak selalu bergantung dari pemberian kaus dari pasangan Ganjar-Mahfud.
“Karena orang memilih tidak hanya didasarkan dapat atau tidaknya kaus. Kami berharap itu,” kata Andika.
Tim Pemenangan Nasional dan Daerah Ganjar-Mahfud menggelar konsolidasi akhir tahun di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 30 Desember 2023. Pantauan Tempo di lokasi, seluruh pucuk pimpinan dan elite partai koalisi menghadiri konsolidasi itu.
Sementara itu, Andika menyebut elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud yang dinilai masih rendah itu perlu untuk dievaluasi berkaitan dengan skema kampanye dan kesolidan tim pemenangan. Pertemuan itu disebut sebagai upaya untuk saling menguatkan.
“Semua saling mengingatkan bahwa kita hanya punya 45 hari lagi, semua harus dilakukan kalau kita mau melihat Mas Ganjar dan Pak Mahfud menang,” kata Andika.
Sebelumnya, dalam sigi Center for Strategic and International Studies (CSIS) tingkat elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud hanya parkir di posisi ketiga dengan 19,4 persen. Sementara, Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen. Meski dalam survei masih terdapat 6,4 persen pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan, dan 4,5 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak jawab.
Meski demikian, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengklaim hasil gabungan survei konvensional, big data analitik media, dan kelompok diskusi terfokus atau FGD di beberapa elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu menunjukkan peningkatan atau membaik.
“Gabungan triangulasi data selama 7 hari terakhir menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai mencapai 35 persen. Sementara data dalam 24 jam terakhir, perolehan itu bahkan naik hingga 37 persen,” kata Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto di Media Lounge TPN, Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu malam, 27 Desember 2023.
Pilihan Editor: Berkampanye di Ponpes Banyuwangi, Mahfud Md Janjikan Tunjangan untuk Guru Ngaji dan Marbot Masjid