TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo berkunjung ke beberapa tempat untuk mendengar keluhan masyarakat. Tiba di Desa Kliwonan, Sragen, Jawa Tengah, Ganjar menginap di rumah warga. Saat itu ia mendengar keluhan para petani tentang pupuk dan sulitnya memperoleh air irigasi.
Di hadapan petani, Ahad, 24 Desember 2023, Ganjar menyatakan kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi di seluruh Indonesia. Sebab, pemerintah telah mengurangi kuota atau jatah pupuk bersubsidi. "Soal pupuk bukan hanya di Jawa Tengah, tapi semua daerah di Indonesia,” kata Ganjar kepada petani, seperti dikutip dari dalam keterangan tertulis, Senin, 25 Desember 2023.
Ganjar berjanji akan berkomitmen menyelesaikan persoalan pupuk dengan memperbaiki data petani. Selain mendata jumlah petani, data luasan lahan dan komoditas akan diperbaiki. Dengan data akurat, penyaluran pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhannya.
"Kuota pupuk harus ditambah sesuai kebutuhan petani. Selain itu, perlu ada pendampingan dari penyuluh untuk membuat pupuk alternatif. Sehingga tidak ada lagi yang namanya petani kekurangan pupuk," tutur capres nomor urut 3 itu.
Menanggap permintaan sumur dari petani, Ganjar, mengatakan bahwa air memang merupakan kebutuhan mendesak bagi petani. Dia mengatakan, masyarakat yang ditemuinya meminta adanya bantuan sumur ketika ia jadi presiden.
"Tidak usah nunggu presiden, terlalu lama. Sekarang kalau dibolehkan (tidak money politic) kami buatkan," ujarnya.
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Kampanye ke Indramayu hingga Solo, Mahfud Md Melawat Probolinggo