Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

image-gnews
Kabadan BRGM Hartono Prawiraatmadja
Kabadan BRGM Hartono Prawiraatmadja
Iklan

INFO NASIONAL -- Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2015 menghanguskan 2,6 juta hektare hutan dan lahan gambut. Agar kejadian tidak terulang, ragam upayapun dilakukan untuk mengantisipasinya.

Salah satunya dengan mengembangkan platform Pranata Informasi Restorasi Ekosistem Gambut dan Mangrove (PRIMS). Melalui fitur-fitur yang ditawarkan platform itu, kondisi lahan gambut dan mangrove terkini dapat diketahui, serta memantau kemajuan kegiatan restorasi dan dampaknya terhadap lahan gambut dan mangrove.

Diketahui, PRIMS memiliki fitur untuk menganalisa indikasi pembukaan dan pengeringan gambut. Pada fitur ini pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan untuk mencegah dan mengurangi dampak dari pembukaan dan pengeringan gambut.

Selain berdasarkan fitur yang ada di PRIMS, informasi yang diperoleh dipadukan dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Dari instrumen yang kita pasang di lapangan untuk memonitor hasil kerja kita, kemudian dipadukan dengan data yang dihasilkan oleh BMKG itu bisa untuk memprediksi kekeringan gambut di satu wilayah,” kata Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmaja, belum lama ini.

Platform ini juga dapat melihat sebaran aktivitas restorasi gambut. “Sehingga dapat melihat persebaran aktivitas restorasi gambut dan mengidentifikasi perencanaan restorasi,” ujarnya.

PRIMS juga dapat memantau tinggi muka air tanah lahan gambut. Pemangku kepentingan dapat menggunakan data PRIMS untuk mengelola tinggi muka air ke level aman sehingga memastikan lahan gambut selalu basah. Platform ini juga dapat mengukur kelembapan lahan gambut untuk manajemen risiko kebakaran. Pemangku kepentingan dapat mengetahui tingkat kelembapan lahan gambut untuk memantau efektivitas intervensi pembasahan gambut.

Selain itu, PRIMS juga menyuguhkan fitur memantau sebaran titik panas di provinsi prioritas. Melalui fitur ini, pemangku kepentingan dapat memprioritaskan area dengan indikasi kebakaran dan mengambil keputusan tindakan pemadaman. “Platform ini juga memiliki fitur memprediksi potensi kebakaran di area yang rentan (dalam pengembangan). Berkat fitur ini, pemangku kepentingan dapat mendeteksi dini area dengan risiko kebakaran tinggi dan melakukan mitigasi untuk mencegah karhutla,” tambah Hartono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil prediksi BMKG dan informasi yang diperoleh PRIMS, BRGM dapat membuat tindakan yang diperlukan berdasarkan prakiraan cuaca. “Jika ada perkiraan BMKG dan wilayah gambut tersebut kekeringan, maka diputuskan untuk membuat hujan buatan.”

Hujan buatan ini, kata Hartono, saat ini lebih efektif. BRGM bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menghasilkan hujan buatan. “Tentunya ini kerjasama dengan berbagai pihak. Selain BRIN, terdapat juga Komando Daerah Militer, Kepolisian Daerah, dan dana diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).”

Hartono mengatakan, karena itulah tahun ini meskipun terjadi El Nino namun kebakaran hutan dan lahan gambut dapat diminimalisir. “Setelah sekian tahun kita mengalami kebakaran berulang, rupanya kita belajar. Banyak yang kita lakukan secara terkoordinasi sehingga pencegahan karhutla di semua titik gambut bisa kita lakukan.”

Hartono memiliki catatan untuk penggunaan hujan buatan. Sebaiknya dilakukan setelah terjadi penyerbukan pada tanaman seperti duku dan durian. Hal itu dilakukan agar buah yang dihasilkan tanaman dapat tumbuh dan tidak mati karena bunga tersiram air hujan buatan.

Di tahun ini, hujan buatan juga berguna untuk mengisi waduk-waduk yang kering. “Karena El Nino, ada dua kekhawatiran. Selain Karhutla, cadangan air di waduk-waduk pun berkurang sehingga berpotensi gagal panen.” (*) 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

1 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.


Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

4 hari lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.


Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

7 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.


Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

7 hari lalu

Foto udara menunjukkan perahu-perahu membawa sukarelawan mencari orang-orang yang terisolasi di lingkungan Mathias Velho yang terendam banjir di Canoas, di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 5 Mei 2024. Relawan yang menggunakan perahu, jet ski dan bahkan berenang telah membantu upaya penyelamatan. REUTERS/Amanda Perobelli
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.


Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

11 hari lalu

Foto udara menunjukkan area yang terkena dampak banjir di Lajeado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 3 Mei 2024. Jeff Botega/Agencia RBS via REUTERS
Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

12 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

15 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

16 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit di area konsesi PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dilihat dari atas pada Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

16 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

16 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.