TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat menyatakan netral, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK, akhirnya melabuhkan dukungannya terhadap Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut JK dan Anies memang memiliki hubungan spesial sejak Pilgub DKI 2017.
“Soal JK dukung AMIN sebenarnya bukan hal baru. Sejak lama publik paham bahwa JK dan Anies memiliki hubungan yang spesial. Terutama saat JK jadi wapres Jokowi dan Anies jadi menterinya,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Rabu, 20 Desember 2023.
Lantas, seperti apakah kedekatan JK dan Anies Baswedan?
JK menyampiakan sikap politiknya mendukung pasangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam, 19 Desember 2023. “Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua,” kata JK.
JK menyebut kedekatan dirinya dan Anies seperti guru dan murid. Politikus Partai Golkar itu menyebut Anies adalah murid politiknya. Kedekatan keduanya terjalin saat terlibat aktif dalam pengelolaan Universitas Paramadina, Jakarta. Saat itu Anies menjabat sebagai rektor dari 2007-2015. Sementara JK selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina.
Tiap Jumat, kata JK, mereka acap makan siang bersama. Dalam kesempatan itu, JK membagikan isu-isu dan pengalaman perpolitikannya. Dari situlah JK mengetahui bahwa Anies cepat mengerti persoalan. Menurut JK, Anies juga bisa memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya.
“Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat,” ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.
Saat dirinya didapuk sebagai cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2014, JK-lah yang mengusulkan Anies diangkat sebagai juru bicara Jokowi-JK. Alasan di balik penunjukan tersebut adalah karena Anies dianggap mampu menawarkan pendekatan pemerintahan yang segar dan inovatif.
Saat Jokowi-JK menang, Anies lalu diamanati sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK. Kepada Majalah Tempo di kediamannya di bilangan Brawijaya, Jumat, 25 Juni 2022, JK mengakui memang dekat dengan Anies.
Selain pernah menjadi pembantu presiden, Anies dan JK ternyata sama-sama berlatar belakang dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI. “Ya kami dekat, karena pernah menjadi menteri (di masa pemerintahan Jokowi-JK), sama-sama HMI walaupun saya jauh lebih senior,” ujar JK.
Saat Anies maju dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2017, ternyata ada keterlibatan JK dalam prosesnya. JK adalah sosok penting yang mendorong Anies maju sebagai kandidat. Dialah yang menyodorkan nama Anies sebagai calon gubernur kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Peran JK itu dibeberkan oleh Ketua Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.
Menurut Zulhas, saat ditemui di Gedung Parlemen, Selasa, 2 Mei 2017, sebelumnya tidak ada partai politik yang ingin mengusung Anies menjadi gubernur. Kala itu, kata dia, nama-nama yang santer dimunculkan di internal koalisi yaitu Yusril Mahendra dan Sandiaga Uno. Namun, berdasarkan hitung-hitungan, kesempatan menang kedua kandidat terlalu tipis. “Dulu terus terang saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya. Jadi dulu, calon itu Yusril, Sandi, sudah. Dihitung-hitung enggak menang,“ tuturnya
Tak lama setelahnya, giliran nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang terlintas. Prabowo pun menyetujui usulan tersebut asalkan AHY menjadi wakil Sandiaga. Namun niat itu batal karena tidak ada kesepakatan antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Hingga kemudian Zulhas mengatakan JK mengintervensi dengan mengusung Anies sebagai calon gubernur.
“Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak Jusuf Kalla. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubahlah. Tetapi di sini sudah kadung mau mengumumkan Pak Agus dan Sylvi. Jam 2 pagi di sana (PKS dan Gerindra) memutuskan akhirnya Anies diambil, Sandi jadi wakil,” kata dia.
Namun JK membantah telah ikut campur dalam menentukan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut JK, apa yang dia lakukan hanyalah sebatas berbicara dengan seorang ketua partai. Saat itu, JK menyatakan bahwa Anies adalah sosok yang tepat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Menurut dia, Anies orang moderat, berpengalaman, dan juga dekat dengan Presiden Jokowi, sehingga tepat untuk diusulkan. “Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. (Ini) tidak. Yang mengambil keputusan kan ketua partai. Saya hanya bicara, apa salah?” kata JK di Jakarta, Kamis, 4 April 2017.
Kedekatan Anies dan JK terus menguat saat Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. JK mengaku kerap memberikan masukan kepada Anies sebagai gubernur, terutama di tahun terakhir pemerintahan Anies. Menurut JK, Anies mendengarkan berbagai masukan darinya dan belakangan sudah terlihat fokus menunjukkan berbagai hasil kinerjanya.
“Saya bilang, kalau orang ingin dinilai di republik ini, itu dinilai bagaimana kerjaannya selama menjabat. Jadi bukan berpidato, kampanye ke mana-mana, tetapi sebagai gubernur you buat apa?” ujar JK.
Pada Sabtu, 7 Oktober 2023, usai menerima kedatangan Anies di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta, JK menguji sosok capres usungan Koalisi Perubahan itu. Menurut JK, Anies memiliki jiwa kepemimpinan dan kecerdasan untuk memimpin Indonesia. Saat itu JK tak secara gamblang menyatakan keberpihakannya. Dia hanya mengatakan mendukung yang terbaik untuk memperbaiki bangsa. Anies disebut salah satunya.
“Saya dukung yang terbaik yang bisa memperbaiki bangsa ini ke depan dan Anies salah satu yang punya rekam jejak itu. Orangnya punya leadership, kecerdasan, ini bangsa yang besar, (Anies) teguh pada pendirian, punya pengalaman, dan semua dipenuhi oleh Anies,” kata nya.
Sosok Anies, kata JK, memiliki paket komplet sebagai pemimpin. Menurut dia, Indonesia perlu sosok pemimpin yang bisa memimpin dengan baik. Dalam pertemuan itu, JK memberikan bekal multivitamin bagi Anies yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Jika memenangi pilpres, Anies akan memimpin Indonesia dengan sekitar 270 juta orang penduduk, lebih banyak daripada Singapura dan Malaysia.
“Ini delapan kali dibanding Malaysia. Jadi, ini butuh orang bersinergi. Karena itu, saya kasih vitamin supaya stamina lebih kuat menghadapi empat bulan ke depan,” ungkap JK ketika itu.
ANDIKA DWI | ADIL AL HASAN | ANTARA
Pilihan Editor: Fakta Kedekatan Anies Baswedan dan Sudirman Said: Saling Puji hingga Makan Bareng di Warteg